MINGGU pertama bulan April, Syapsan dilantik sebagai Pejabat Antar Waktu Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni Universitas Riau. Posisi ini sempat diemban sementara oleh Sujianto yang juga Wakil Rektor Bidang Umum dan Keuangan, karena Syafrial Wakil Rektor sebelumnya diberhentikan secara hormat pada sidang senat universitas 25 Januari lalu.
Syapsan dilantik langsung oleh Aras Mulyadi Rektor Universitas Riau, bersama beberapa pejabat di lingkungan fakultas maupun universitas, di aula rektorat.
Baca juga : Yang Tersisih Kembali Dipilih
Sejak menduduki kursi jabatannya yang hanya tersisa dua tahun, beberapa perubahan tampak terjadi terutama ruangan yang ia gunakan sebagai tempat melayani mahasiswa. Jika Syafrial memilih satu ruangan dengan staffnya di lantai bawah, Syapsan justru memiliki ruangan sendiri di lantai dua gedung rektorat.
Terlepas dari itu semua, ada beberapa pekerjaan rumah yang harus diselesaikan oleh Syapsan dengan masa jabatan tersisa. Sebab, pekerjaan ini jadi tuntutan pimpinan kelembagaan mahasiswa universitas sehingga Syafrial terdepak dari kursi wakil rektor.
Rabu 3 Mei, Rizky Ramdhan reporter Bahana Mahasiswa mewawancarai Syapsan di ruangannya. Berikut petikannya:
Kenapa anda pindah ruangan di lantai dua?
Biar lebih enak cerita sama kalian.
Masa jabatan anda hanya tinggal dua tahun. Apa yang akan anda benahi?
Kita akan coba meluruskan hal-hal yang masih sering terbengkalai, seperti pengaturan masalah anggaran kemahasiswaan. Selama ini aduan yang sering masuk ke saya dari mahasiswa ya itu.
Saya juga akan coba menyatukan koordinasi kegiatan antar kelembagaan mahasiswa di tingkat universitas. Sebab Universitas Riau itu satu jadi  harus tetap satu koordinasi. Kita juga akan support target yang hendak dicapai kelembagaan mahasiswa sebisa dan semampu kita, agar semua kegiatan kemahasiswaan dan kelembagaan mahasiswa terdata.
Hal apa yang hendak diluruskan dianggaran kelembagaan mahasiswa?
Beberapa, misalnya prosedur pencairan dana kegiatan yang selalu saja jadi permasalahan seperti yang dikeluhkan mahasiswa. Saya mau lihat prosesnya, bagaimana aturan dan SOP, bagaimana aturan pemerintah baru kemudian dirumuskan dan disosialisasikan bahwa prosesnya seperti ini lho.
Bagaimana dengan SOP pencairan yang harus menyerahkan LPJ terlebih dahulu sementara kegiatan belum terlaksana?
Iya, saya akan pelajari dulu. Saya akan panggil bagian kemahasiswaan yang bersangkutan untuk cari tahu bagaimana sebenarnya proses ini. Karena menggunakan uang negara ini banyak aturannya, nanti salah-salah saya juga yang kena.
Mengapa tidak ada dana talangan untuk kegiatan?
Seperti yang saya bilang, itu masih saya pelajari karena juga masih baru di kemahasiswaan universitas. Selama ini saya tidak tahu bagaimananya. Kalau misalnya ada dana talangan menurut bagian keuangan tentu kita coba. Kita coba agar proses itu selesai dengan cepat, apa yang terjadi nanti kita diskusikan lagi dengan kelembagaan.
Apa upaya anda untuk meningkatkan prestasi mahasiswa di Universitas Riau?
Kalau untuk mahasiswa secara umum kita serahkan ke fakultas masing-masing. Tiap fakultas ada wakil dekan yang mengurusi kemahasiswaan. Ada juga keterbatasan saya untuk mengurus semuanya. WR III juga tidak bisa sendiri.
Kalau untuk kelembagaan mahasiswa tingkat universitas, saya tempatkan pembina untuk tiap Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM). Melalui mereka akan kita cari tujuan yang ingin dicapai kelembagaan, permasalahan dan jalan keluarnya.
Saya juga sering mampir ke sekretariat tiap kelembagaan untuk berdiskusi. Kemudian saya akan minta Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) dan UKM untuk berdiskusi agar terwujudnya sinergi antar kelembagaan.
Bagaimana dengan sekretariat kelembagaan mahasiswa yang belum ada?
Hasil terakhir saya diskusi, katanya, bagian bawah gedung gasing bakal dibangun sekretariat kelembagaan. Tapi lebih jelasnya saya tidak tahu karena yang mengurus sarana dan prasarana tidak di kita. Kita cuma mengajukan saja. Saya dengar terakhir UKM Koperasi Mahasiswa belum dapat ruangan, sekarang sudah dapat. Nah, mungkin yang lainnya nanti kita bicarakan.
Diskusi terkait gedung itu dengan siapa saja?
Saya koreksi, bukan diskusi tapi baru sekedar dengar-dengar saja. Yang jelas, saya kan orang kemahasiswaan tentu ingin anak-anak yang belum dapat tempat nanti dapat.
Berapa anggaran untuk itu?
Kurang tau saya, saya cuman menyarankan hal tersebut.
Tahun ini ada rencana bangun gedung?
Iya, gedung pertunjukan. Maksudnya begini, gedung pertunjukan itu bisa jadi multifungsi. Selain untuk pertunjukan bisa jadi gedung pertemuan antar wartawan mahasiswa se-Indonesia, pertemuan BEM seluruh Indonesia, pertemuan HMJ atau pertemuan lainnya bisa di situ. Nanti kan kalian juga yang akan menggunakan itu.
Anggaran pembangunan gedung tersebut dari mana?
Dana itu dari Universitas Riau. Gak ada dipakai dana kemahasiswaan. Jangan berpikir itu dana kemahasiswaan. Nanti difikirnya dana kemahasiswaan dipakai untuk ini, dana kemahasiswaan dipakai untuk itu. Ndak ada itu. Dana itu di plot dibagian perencanaan.
Apa yang diharapkan dari kelembagaan mahasiswa ke depan?
Bersinergis.*