BEBERAPA orang dekan, rektor, seluruh wakil rektor, seluruh kepala unit, kepala biro Universitas Riau melangsungkan pertemuan di ruang DPH, rektorat lantai dua. Mereka membahas akreditasi universitas akhir September lalu.
Reni Suryanita, Ketua Tim Akreditasi memaparkan poin-poin yang harus dipenuhi untuk mencapai hal tersebut, seperti yang tertera pada borang Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi.
Beberapa bulan terakhir ini, para punggawa universitas maupun fakultas tampak mensosialisasikan upaya universitas untuk merubah akreditasinya dari B menjadi A. Hal itu dilakukan, setelah Aras Mulyadi Rektor Universitas Riau berpidato pada saat peringatan hari kemerdekaan sekaligus menyambut mahasiswa baru, yang menyinggung akreditasi universitas.
Spanduk sosialisasi dan dukungan dipasang ditiap fakultas, lembaga maupun ditiap sudut kampus. Kalimat visi misi universitas tak luput dari sosialisasi tersebut. Meski masa akreditasi universitas belum berakhir, tancap gas sudah dilakukan jauh-jauh hari.
Usai pemaparan di ruang DPH itu, Misdawati Reporter Bahana Mahasiswa, mewawancarai Reni Suryanita. Berikut petikannya.
Kapan berakhirnya status akreditasi B Universitas Riau?
SK dari Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi yang menyatakan UR terakreditasi B, akan berakhir pada 2019.
Kenapa sekarang mulai ngebut untuk melakukan reakreditasi?
Karena bayak kampus di Pulau Jawa dan Sumatera sudah terakreditasi A. Inilah yang memotivasi UR untuk jadi kampus yang lebih baik.
Apa yang dipersiapkan?
Kami tengah mengumpulkan data penelitian dosen dan program kreatif mahasiswa. Kita juga sedang menyediakan sarana dan prasarana yang mendukung kegiatan kampus. Seperti perpustakaaan dan fasilitas lainnya berupa gedung kuliah.
Apa sarana dan prasarana yang belum tersedia?
Semua sarana dan prasarana sudah terpenuhi dengan baik, tapi sayangnya sudah mulai rusak dan harus diperbaiki lagi.
Apa upaya lainya?
Mensosialisasikan visi dan misi UR melalui spanduk dan baliho. Tujuannya, supaya mahasiswa mengetahui hal tersebut dan mampu menjawab pertanyaan dari tim akreditasi.
Apa penilaianya?
Selain visi dan misi tadi, hal-hal yang jadi perhitugan juga mengenai tata kelola universitas dan prestasi yang diperoleh mahasiswa. Mahasiswanya harus berstandar nasional perguruan tinggi. Meningkatkan sumberdaya pegawai dan dosen sesuai dengan keahlian dibidangnya. Kurikulum harus standar nasional yang telah ditetapkan. Terakhir, peningkatkan pada fasilitas keuangan dan publikasi penelitian.
Apa yang dimaksud mahasiswa berstandar nasional perguruan tinggi?
Maksudnya bukan dari mahasiswanya yang berstandar nasional, tapi dari prestasi mahasiswanya yang harus berstandar nasional dan internasionl. Sehingga mampu bersaing dengan universitas lain di Indonesia maupun di luar negeri.
Bagaimana meningkatkan sumberdaya pegawai?
Memberi pelatihan dan kursus, sesuai bidang yang dikuasai. Misalnya, seorang pegawai ahli diadministrasi maka dia harus dilatih lagi mengenai administrasi itu.
Apakah akreditasi fakultas mempengaruhi akreditasi universitas?
Iya. Karena dari data semua fakultas yang ada di UR sudah banyak terakreditasi A dan B. Itu juga mendukung akreditasi kampus menjadi A. Oleh karena itu, saya dan tim sedang giat-giatnya mempersiapkan UR untuk mencapai akreditasi A.
 Apa hambatan sehingga UR belum meraih akreditasi A?
Tidak ada. Tapi sistem akreditasi kampus juga punya aturan yang dibuat oleh BAN-PT. Lagi pula, masa berlakunya akreditasi B di UR belum habis. Kami hanya ingin mempercepat UR meraih akreditasi A.
Lalu, apa hambatannya sekarang?
Karena semuanya tak terlepas dari proses yang panjang. Yang jelas, kami harus merangkum ulang program penelitian mahasiswa dan penelitian dosen, lokal maupun luar. Karena penilaiannya lebih tinggi dari pada yang lain.
Apakah akreditasi UR mempengaruhi mahasiswa dalam mencari pekerjaan?
Iya. Karena ada badan usaha milik negara yang mengajukan persyaratan kampus harus terakreditasi A. Kalau akreditasi UR B, alumninya merasa tersisihkan atau kalah sebelum bersaing.*