Kepala Dinas Sosial dan Politik (Kadis Sospol) Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (FISIP) Universitas Riau (UR) Agus Riadi, mengklarifikasi isi spanduk yang terpasang dibeberapa lokasi di area FISIP, Jumat (25/3).
Spanduk yang dimaksud sempat terpasang pada Rabu pagi 23 Maret 2017 dan langsung diturunkan setelah diperintah oleh Dekan. Isinya meminta transparansi keuangan kelembagaan mahasiswa pada Dekan FISIP, yakni Syafriharto. Salah satu isi spanduk juga meminta dekan turun dari jabatan jika tidak mau membuka anggaran.
“Itu diluar koordinasi dengan BEM FISIP. Kami tidak pernah tahu mengenai masalah tersebut,†jelas Agus Riadi, di Gelanggang Mahasiswa.
Agus Riadi juga tidak tahu siapa pelaku yang memasang spanduk dan telah mencatut nama kelembagaan tinggi mahasiswa di FISIP tersebut. Menurutnya, tuntutan yang ada di spanduk itu juga tidak sesuai karena anggaran kelembagaan mahasiswa dinilai sudah cukup terbuka.
“Komunikasi antara BEM, BLM dengan pihak Dekanat itu terbuka dan lancar-lancar saja,†tambahnya, sambil memperlihatkan matriks anggaran BEM FISIP masa kepemimpinan Satria Ramadhan. Katanya, pihak Dekanat membuka langsung anggaran dan telah dibagi keseluruh kelembagaan.
Meski begitu, Agus Riadi mengaku, anggaran untuk BEM FISIP masih dirasakan kurang.
Kru Bahana Mahasiswa menemui seorang mahasiswa FISIP yang mengaku tahu pemasangan spanduk tersebut. Ia dengan beberapa orang rekannya memasang spanduk pada pukul 11 malam. Mahasiswa ini tidak mau namanya disebutkan. Alasannya, ini bentuk kritikan terhadap lemah dan lambannya BEM FISIP mengadvokasi segala persoalan yang ada di fakultas.
Kabarnya, setelah peristiwa ini, dekan akan mengumpulkan seluruh Ketua Kelembagaan Mahasiswa untuk berdialog terkait anggaran, Rabu 29 Maret 2017. *Ambar Alyananda