Sekitar pukul 21.00, mahasiswa Universitas Riau (UR) berkumpul di gerbang pintu masuk kampus UR Jalan HR.Subrantas, Kamis (2/7). Kenakan almamater biru langit, mereka adakan aksi solidaritas jatuhnya pesawat Hercules C-130. Rangkaian bunga bertuliskan turut berduka cita berdiri diantara kerumunan mahasiswa, beberapa orang terlihat sedang menghidupkan jejeran lilin yang disusun rapi seakan bukti rasa duka cita. Di pinggir kerumunan terdapat dua spanduk yang bertuliskan Indonesia berduka Unri berduka. STOP komersialisasi alutsista TNI sebagai wujud belasungkawa dan kecaman terhadap pemerintah.
Tiga orang polisi bertugas mengatur lalu lintas di lokasi tersebut. Masyarakat yang lewat tampak penasaran dengan apa yang dilakukan mahasiswa, mereka memperlambat laju kendaraan sembari memandang ke kumpulan mahasiswa. Tidak sedikit pula yang mengabadikan momen tersebut dengan kamera ponsel mereka.
Pukul 21.25 aksi solidaritas dibuka, Topan selaku Menteri Sosial Politik (Mensospol) berorasi. Ia katakan bahwa pemerintah tidak menepati janji tentang menambah anggaran untuk alutista nasional. “Bukti sudah terlihat dengan jatuhnya pesawat Hercules C-130 lalu. Sebanyak 24 orang masyarakat Riau jadi korban, dan 4 diantaranya adalah mahasiswa UR,†tegasnya.
Topan katakan bahwa aksi solidaritas merupakan wujud belasungkawa dari seluruh mahasiswa UR melalui Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) UR dan BEM fakultas se UR. Hal ini dilakukan mengingat kejadian jatuhnya hercules bukan sekedar jatuhnya pesawat, namun ada indikasi komersialisasi aset TNI oleh oknum tertentu.
Tak hanya Topan yang menyampaikan orasi, namun gubernur dari tiap fakultas juga sampaikan aspirasinya. Seperti gubernur Fakultas Hukum (FH), Perikanan dan Ilmu Kelautan (Faperika), Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (Mipa), Ilmu sosial dan Ilmu Politik (FISIP). Tak ketinggalan juga Andres selaku Presiden Mahasiswa turut menyampaikan orasi malam itu. Ia juga sampaikan ucapan turut berbela sungkawa pada korban jatuhnya Hercules C-130.
Teriakan hidup mahasiswa! hidup rakyat! terdengar dari kerumunan mahasiswa saat para orator menyampaikan aspirasi. Peserta aksi dengarkan dengan seksama tiap penyampaian orasi.
Setelah penyampaian orasi dari masing-masing perwakilan acara ditutup dengan doa bersama yang dipimpin oleh Asnawir Nasution, Wakil Presiden Mahasiswa. Mahasiswa yang tadinya duduk kemudian berdiri sambil menundukan kepala dan berdoa. Doa bersama ini ditujukan untuk korban jatuhnya Hercules C-130, dan agar permasalah komersialisasi aset TNI cepat terselesaikan.
Lilin yang tadinya berdiri kini semakin menyusut dan perlahan padam. Sekitar pukul 22.15 mahasiswa menyanyikan Mars Mahasiswa dan lagu Indonesia Raya sebagai bukti kekecewaan mereka terhadap pemimpin bangsa ini. setelah acara ditutup, satu persatu mahasiswa pulang. #Rizky Ramadhan