Demonstrasi Aliansi Mahasiswa Ilmu Pemerintahan Berakhir Ricuh

Aliansi Mahasiswa Ilmu Pemerintahan Universitas Riau (UNRI) gelar aksi demonstrasi di gedung rektorat. Bertepatan dengan kegiatan Pelantikan Wakil Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP), Senin (20/2).

Imam, salah satu peserta aksi sampaikan bahwa tuntutan dilayangkan pada Rektor Sri Indarti. Mereka menuntut agar Saiman Pakpahan tidak dilantik sebagai Wakil Dekan III FISIP, sebab dinilai tidak layak oleh mahasiswa.

Pasalnya, dosen tersebut telah melanggar Peraturan Kepolisian Negara Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2012 tentang Registrasi dan Identifikasi Kendaraan Bermotor. Pun telah diberi sanksi oleh inspektorat dan diketahui oleh Rektor UNRI serta Dekan FISIP.

“Bagi kami, seorang yang melanggar peraturan kepolisian dan peraturan KASN [Komisi Aparatur Sipil Negara] tidak pantas menjabat sebagai pimpinan civitas akademik di kampus,” jelasnya.

Sebelum aksi demonstrasi, Imam sebutkan bahwa aliansi mahasiswa jurusannya telah memberikan ultimatum kepada rektor terkait penolakan Saiman Pakpahan. Sayangnya, tak ada tanggapan dari yang bersangkutan.

Tak ada tanggapan, massa lakukan aksi demonstrasi. Sejak pukul 8.30 pagi, massa berkumpul di depan Gedung Rektorat UNRI.

Massa pun diminta untuk menunggu selama sepuluh menit. Namun, tak kunjung ada panggilan. Selang beberapa waktu, empat orang dipanggil menuju ruang rapat. Yakni, Galang, Yuanito, Alwi, dan Arya. Mereka mewakili angkatan 2019 hingga 2022.

Tiga puluh menit berlalu, massa masih tak peroleh kepastian. Mereka lanjutkan aksi. Selang satu jam, salah seorang pimpinan  turun menemui mahasiswa.

Tak sabar, massa berusaha menerobos masuk untuk menghadang. Kericuhan pun tak terelakkan. Aksi saling dorong terjadi. Alhasil, pintu kaca gedung rektorat pecah. Massa terus masuk hingga ke lantai empat.

Pecahan kaca pintu gedung usai aksi dorong mahasiswa dan satpam

Tak dapat hasil, mereka turun kembali. Hanya empat orang yang dipanggil ke bagian Kemahasiswaan. Kru BM pun coba hubungi Yuannito, koordinator lapangan aksi tersebut. Namun, hingga tulisan diterbitkan belum ada tanggapan darinya.

 

Penulis: Marchel Angelina

Editor: Denisa Nur Aulia