Semua aktivitas Lembaga Pers Bahana Mahasiswa Universitas Riau kini berpusat di kampus utama, Jalan Bina Widya, Panam. Setelah selama lebih dari 20 tahun berada di Kampus Gobah, Jalan Pattimura.
Bahana pindah ke gedung sekretariat yang dulunya menjadi tempat para pemanjat tebing, atau biasa disebut SPTI. Kegiatan di gedung hijau terang yang tepatnya berada disamping arena panjat dinding ini sudah dilakukan terhitung sejak Minggu (18/8).
[image lightbox=”1″ caption=””]https://bahanamahasiswa.co/wp-content/uploads/2019/08/rsz_pindah_sekre_bahana.jpg[/image]
Panjang jalan yang dilalui hingga akhirnya sekretariat bisa pindah.
Awalnya, Kru Bahana bertemu Syapsan yang saat itu menjabat sebagai Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni pada 11 September 2018 di ruangannya. Mencoba menanyakan label “dijual†yang tertera di depan gedung SPTI, lalu menyampaikan rencana keinginan untuk pindah gedung sekretariat. Kru menyarankan gedung ini.
Namun, Syapsan belum menyetujui karena Mahasiswa Pecinta Alam dan Lingkungan Hidup (Mapalindup) UNRI juga meminta agar Gedung SPTI dialihkan menjadi Sekretariat Mapalindup.
Hingga Syapsan mengakhiri masa jabatannya, rencana kepindahan ini masih belum bisa dipastikan. Sampai pada Iwantono terpilih untuk menjabat sebagai pengganti Syapsan.
Selang beberapa hari pasca menjabat, kru menjumpai Iwantono. Salah satu pembicaraannya yaitu mengajukan sekretariat semua kelembagaan. Termasuk perpindahan Sekretariat Bahana.
Hal ini lalu dibahas dalam Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) Universitas yang diadakan pada 13 Februari 2019. Iwantono menyinggung terkait beberapa kelembagaan di UNRI yang belum mempunyai sekretariat.
Kelembagaan yang mau pindah dipanggil menemui Iwantono. Saat itu ada Unit Kegiatan Mahasiswa Pramuka, Universitas Riau Cendekia, Bahana, Batra, Koperasi Mahasiswa (Kopma). Mapalindup saat itu tak hadir. Didapatlah kesepakatan untuk kepindahan kelembagaan tersebut. Batra pindah ke belakang Rusunawa, Kopma ke Gedung Telkom, dan sekretariat lama Kopma dialihkan untuk Korps Suka Rela Palang Merah Indonesia. Dan Gedung SPTI untuk Bahana dan Mapala.
Riki, pihak rektorat meminta masing-masing kelembagaan untuk meninjau langsung lokasi. Permintaan itu diaminkan masing-masing kelembagaan.
Bahana kembali menjumpai Iwantono pada 3 April, salah satunya untuk memberitahu agenda kepindahan sekretariat. Setelah itu kru mulai mengurus perbaikan fasilitas sekretariat ke pihak Rumah Tangga UNRI. Sembari menunggu, barang mulai dikemas untuk pindah.
Gedung saat itu masih dalam tahap renovasi. Tapi pihak pascasarjana sudah mulai datang ke gedung Bahana lama untuk mengukur ruangan sebagai tahap perombakan. Gedung lama ini nantinya akan dijadikan kelas untuk pascasarjana.
Renovasi sekretariat kampus Panam baru selesai sekitar bulan Juli. Namun tak juga bisa langsung pindah, terkendala beberapa agenda. Pihak pasca datang lagi awal Agustus. Kembali menanyakan kepindahan karena lagi-lagi mereka ingatkan bahwa ruangan akan dirombak.
Mengingat hal tersebut, Kru rapat untuk membahas kepindahan dan hasilnya sepakat untuk pindah dihari Sabtu. Sayangnya, mobil milik Rumah Tangga tak beroperasi pada hari Sabtu, pengangkutan barang ditunda hari Minggu. Mulai dari pagi hingga sore barang diangkut. Hari itu juga Bahana sudah berkegiatan di sekretariat baru.
Keinginan Bahana untuk kepindahan sekretariat tentu menimbang beberapa hal. Yang paling utama adalah keluhaan kru soal jarak Sekretariat Gobah yang jauh dari kampus utama. Karena itu, rapat kru hanya bisa dilakukan pada malam hari sehingga banyak yang tak bisa hadir. Hal ini membuat keaktifan kru menjadi kurang.
Jarak juga menjadi pertimbangan bagi mahasiswa yang hendak bergabung dengan organisasi yang sudah berumur 36 tahun ini. Ketika mengetahui letak sekretariat, kebanyakan dari mereka mengeluh dan mengundurkan diri.
Di samping itu, pusat kegiatan mahasiswa berada di kampus utama Panam. Hal ini menghambat sampainya informasi ke telinga Bahana.
Dengan pindahnya sekretariat, Rizky Ramadhan Pemimpin Umum Bahana berharap keaktifan para kru bisa meningkat.
“Ini sangat berpengaruh bagi kelangsungan Bahana.â€
Reporter: Annisa Febiola
Editor: Ambar Alyanada