Jalan dua arah Universitas Riau atau Unri rampung pada Maret 2025 lalu. Rute jalan baru ini memang membuat beberapa orang bingung. Komandan Satuan Pengaman atau Satpam Unri, Elianto mengatakan pihak rektorat telah memasang rambu-rambu sementara berupa baliho di beberapa titik jalan.
Ia menjelaskan bahwa jalan dua arah masih dalam tahap uji coba. Tujuannya agar para pengemudi taat dengan aturan lalu lintas dan tak mengendara dalam kecepatan tinggi. “Jalan dan rambu ini membuat para mahasiswa lebih hati-hati dalam berkendara,” ujarnya pada Jumat, 9 Mei 2025.
Satpam akan berpatroli menjaga lalu lintas. Mereka bertugas pada jam-jam sibuk. Seperti pagi saat mahasiswa datang, saat jam makan siang, dan sore hari sewaktu pulang kuliah. Juga akan ada pom satpam di beberapa titik bundaran. Di antaranya di kawasan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) dan Gedung Integrated Classroom.
“Kalau kita bisa bilang, itu simpang bingung. Nanti kita akan buat pos satpam di sana sebagai pengatur lalin [lalu lintas],” ujar Elianto.
Perihal banyak mahasiswa yang melanggar aturan lalu lintas, Elianto menjelaskan sudah ada rambu-rambu peringatan. Biasanya mereka akan menegur para mahasiswa yang melanggar aturan.
Jalan Baru Unri Masih dalam Masa Pemeliharaan
Koordinator Biro Rumah Tangga Unri, Tri Gunawan mengatakan jalanan yang diperbaiki merupakan bagian dari masa pemeliharaan. Perbaikan ini menjadi tanggung jawab kontraktor pelaksana. Berlangsung selama enam bulan dan berakhir pada Juni ini.
“Untuk berapa lamanya [waktu pengerjaan], mestinya sudah harus selesai per 30 Juni. Tapi bisa jadi mundur karena kondisi cuaca dan sumber daya, khususnya dari tenaga mereka,” ujar Tri Gunawan pada Senin, 23 Juni 2025.
Ia katakan tantangan utamanya adalah cuaca. Hujan yang masuk ke dalam lapisan aspal dapat mengurangi kekuatan jalan. Lanjutnya akan ada penambahan tanda jalan, pembatas jalan kanan dan kiri, hingga saluran drainase. Pun di bulan Juni, rambu peringatan akan segera diganti dengan yang berbahan besi.
“Sebelumnya jalan baru belum terdapat drainase sama sekali, hanya terdapat galian saja dan sering menyebabkan kebanjiran,” jelas Gunawan.
Proyek ini tak ada kaitannya dengan Unri. Pemeliharaan diawasi langsung oleh Civil Work atau CWR-04. Dananya merupakan hibah dari Asian Development Bank (ADB). Pun juga sudah mendaparkan dokumen Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL).
Secara bertahap Biro Rumah Tangga Unri juga ikut memperbaiki jalan yang rusak. Beberapa tahun ke depan mereka akan berangsur-angsur merapikan jalan. Rencana untuk melapisi semua aspal lama tak bisa tercapai karena keterbatasan anggaran. Hal ini disebabkan oleh kebijakan efisiensi anggaran dari pemerintah pusat.
“Memang terkesan lambat, kondisi anggaran Unri tak banyak untuk pemeliharaan sarana-prasarana. Oleh karena itu perbaikan dilakukan secara bertahap,” ucap Gunawan.
Mahasiswa Unri Bingung dengan Rute Jalan
Mahasiswi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam atau FMIPA Unri, Siti Nurzahra berpendapat bahwa rute jalan baru cukup membingungkan. Namun setelah pemberian rambu-rambu lalu lintas, ia lebih mudah memahami skema jalan dua arah ini.
“Jalan dua arah ini sangat berguna untuk mengurangi kemacetan, apalagi saat mahasiswa baru berdatangan,” ujar Siti pada Selasa, 6 Mei 2025. Ia berharap agar jalan dapat diselesaikan lebih awal karena masih ada jalan-jalan lain yang perlu perbaikan.
Mahasiswa Fakultas Kedokteran Unri, Muhammad Zadid menyatakan jalanan baru ini cukup membuatnya kebingungan. Ada rasa khawatir saat berkendara karena beberapa orang melawan arus di bundaran.
“Lebih dikasih plang dan rambu-rambu untuk tidak boleh melawan arus,” saran Zadid pada Selasa, 6 Mei 2025.
Penulis: Amelia Rahmadani dan M. Rafli Maulana
Editor: Fitriana Anggraini