Koordinator Program Studi Ilmu Keperawatan (PSIK) Universitas Riau Bayhakki, berharap bulan ini Prodi yang ia pimpin segera ditetapkan jadi fakultas. Hal ini ia sampaikan di ruang kerjanya, Senin (27/3)
Sejak berdiri 17 Juni 2004, secara struktural PSIK berada di bawah tanggunggjawab Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Termasuk dalam hal pengurusan administrasi lainnya. Hanya saja, dalam hal anggaran, PSIK memiliki kewenangan sendiri mengelolanya, layaknya sebuah fakultas yang ada di UR.
Dengan kata lain, PSIK memiliki Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian Negara/Lembaga (RKA-KL), bahkan memiliki Bendahara serta Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) sendiri.
Menurut Bayhakki, usaha untuk mengusulkan PSIK beralih jadi fakultas sudah dilakukan sejak 2 Maret 2015. Setelah mendapat persetujuan dari senat universitas mereka mengajukan proposal permohonan tersebut pada Direktorat Pendidikan Tinggi (Dikti). Namun, memasuki tahun 2016, belum ada respon sama sekali atas permohonan yang diajukan.
Setelah bertanya berulangkali dan melakukan lobi sana sini, ternyata berkas yang dikirim belum sampai pada Dikti. Padahal mereka sudah menerima tanda bukti penyerahan berkas.
Tak mau berlama-lama, Bayhakki yang terpilih sebagai Koordinator PSIK pada November 2015 lalu, kembali mengajukan berkas pada Maret 2016. Sejak itu, Bayhakki terus menjaga komunikasi dengan pihak Dikti lewat sambungan telepon tiap 2 minggu sekali.
Hasilnya, Agustus tahun lalu PSIK kedatangan 8 orang tim visitasi dari Dikti dan Pendidikan Nasional (Diknas).
“Sekarang menunggu persetujuan dari Kementrian Pendayagunaan dan Aparatur Negara Reformasi Birokrasi (Kemenpan RB),†jelas Bayhakki.
Peralihan PSIK jadi fakultas disambut baik oleh Novrita Riawan Putri, mahasiswa PSIK. Ia berharap Prodinya segera ditetapkan jadi fakultas agar segala sarana dan prasarana cepat terpenuhi. “Seperti kekurangan kelas.â€*Sofia Ulfasari