Forum Pers Mahasiswa Riau atau Fopersma Riau mengadakan pertemuan di Sekretariat Bahana Mahasiswa, Senin (24/02). Guna memufakati Pers Mahasiswa Jurnalistik Cendekia dari Politeknik Bengkalis gabung ke Fopersma.
Koordinator Fopersma Riau Aulia Zuliantika memulai pembukaan dengan menyambut kedatangan LPM Jurnalistik Cendekia. Aulia singgung tentang kendala yang terjadi di setiap LPM.
Pemimpin Umum (Pimum) Bahana Mahasiswa Ellya Syafriani menyampaikan bahwa Fopersma ada untuk saling tolong menolong antar Pers mahasiswa. Tidak hanya fokus pada kendala, forum juga berguna menambah relasi, ilmu jurnalistik, serta saling bertukar pengalaman.
Perihal kondisi setiap pers, Pimum Gagasan Ahmad Harir Mushaffa mengatakan mereka sedang mencoba bangkit dari keterpurukan. “Isu panas di UIN Suska lagi banyak, tapi pergerakan dari UIN tidak ada,” ujarnya.
Terkait isu #IndonesiaGelap tentang efisiensi anggaran, dia mengatakan UIN Suska Riau juga terdampak. Salah satunya pemangkasan dana Organisasi Mahasiswa atau Ormawa. “Ormawa merupakan suatu wadah untuk mahasiswa berkembang, apakah dari pihak atas tidak memikirkan hal tersebut?” Tanyanya.
Mantan Pimum Jurnalistik Cendekia Dhafi Nurhadi mengatakan surat edaran terkait pembelajaran dalam jaringan, akibat dari efisiensi anggaran. Mahasiswa mulai belajar dari rumah dari Maret hingga jadwal ujian tengah semester. Membingungkan sebab sebagian besar pembelajaran di kampus, ada praktiknya.
Tak hanya itu, ormawa dan dosen terkena imbasnya. Hingga kini ormawa tidak dapat pendanaan yang jelas. “Yang pasti saat ini dana [ormawa] tersebut sedang dibekukan,” tambahnya.
“Dosen hanya mendapatkan gaji pokok. Dosen juga mendukung jika mahasiswa ingin melakukan aksi. Namun untuk saat ini mereka masih di tahap konsultasi,” ujarnya. Dia mengungkapkan saat ini antar Ormawa Polbeng sedang berdiskusi, tapi belum mendapatkan titik terangnya.
Perihal anggaran ormawa, Pimum Aksara Raja Alpian mengatakan sempat resah sebab tidak ada transparansi dana. Namun, permasalahan tersebut tuntas dengan melakukan tuntutan perihal dana ormawa.
“Kumpulkan kawan Ormawa lalu audiensi ke direktur. Jika audiensi tidak didengar, baru aksi,” ujarnya. Raja mengatakan bahwa aksi merupakan jalan terakhir ketika suara tidak didengar.
Selain permasalahan itu, Ellya juga mengatakan kendala lainnya seperti kurangnya minat mahasiswa dalam berorganisasi. Pernyataannya disetujui oleh rekan-rekan dari pers mahasiswa lain.
Pemimpin Redaksi Aklamasi Annisa Rahma Aulia mengungkapkan kendala pada manajemen dan pengelolaan sumber daya manusianya. “Gimana cara buat kru agar betah di Sekre?” Tanya Annisa.
Minat mahasiswa untuk berorganisasi, kata Annisa, memang sudah banyak berkurang. “Ditambah ketika adanya kegiatan kampus seperti MBKM [Merdeka Belajar Kampus Merdeka] dan lainnya,” keluhnya.
Pimum Visi Sisilia Lisbet Sagala turut menambahkan keluhan perihal menurunnya semangat dari rekan-rekan pers. Saat ini mereka fokus pada pemanfaatan dana untuk memperkenalkan Visi kepada mahasiswa Universitas Lancang Kuning.
Menanggapi hal itu, Raja menjelaskan bagaimana cara mereka memperkenalkan Aksara ke mahasiswa Universitas Muhammadiyah. Tidak hanya sekadar menyebar poster, tapi juga berkontak langsung dan melakukan pendekatan dengan mahasiswa. “Memanfaatkan relasi,” ucap Raja.
Pembicaraan seputar keresahan setiap LPM ditutup dengan pembacaan deklarasi Fopersma yang dipandu oleh Aulia Zuliantika. Pembacaan tersebut menjadikan Jurnalistik Cendekia Polbeng resmi tergabung ke dalam Fopersma Riau. Adapun isi deklarasinya sebagai berikut:
Deklarasi Fopersma Riau
- Menolak amplop beserta isi
- Menuntaskan agenda reformasi
- Menegakkan demokrasi
- Menjadi insan pers sesungguhnya
Fopersma adalah wadah pers mahasiswa yang ada di Riau. Diantaranya Aklamasi dari Universitas Islam Riau, Aksara dari Universitas Muhammadiyah Riau, Gagasan dari Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau, Visi dari Universitas Lancang Kuning, serta Bahana Mahasiswa dari Unri. Kini bertambah Jurnalistik Cendekia dari Politeknik Bengkalis.
Penulis: Sherly Ananda
Editor: Fitriana Anggraini