LPM Aklamasi Terpilih sebagai Koordinator Fopersma Riau

Masa kepengurusan Rio Eza Hananda sebagai Koordinator Forum Pers Mahasiswa (Fopersma) Riau telah usai. Tiba waktunya bermusyawarah untuk menentukan penyambung estafet selanjutnya. Musyawarah digelar di Sekretariat Bahana Mahasiswa pada Minggu (25/6).

Sekitar pukul tiga sore, jurnalis yang tergabung dalam Fopersma Riau penuhi undangan. Adalah Gagasan Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim, Aklamasi Universitas Islam Riau, dan Aksara Universitas Muhammadiyah Riau.

Hanya Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) Visi Universitas Lancang Kuning yang belum dapat hadir membersamai.

Kegiatan dimulai dengan penyampaian keadaan masing-masing LPM. Rahmad Amin selaku Ketua Umum Aklamasi memulai pembicaraan. Ia bilang bahwa mereka telah meluncurkan majalah baru dan membuat konten sesuai tren. Berupa publikasi video Tiktok untuk media informasi.

“Aktivitas yang baru berjalan kembali usai covid,” ucapnya.

Rahmad turut sampaikan kendala dari Aklamasi. Mulai dari anggota yang minim dan jam kerja yang mengurangi intensitas waktu untuk berkumpul.

Selanjutnya Aksara, Pimpinan Redaksi Iwan Napitupulu sampaikan kendala berupa belum adanya ruangan tetap. Tidak adanya sekretariat sebabkan terhambatnya aktivitas.

“Tidak adanya ruang tetap, kegiatan Aksara jadi susah. Apalagi aktivitas proyeksi. Kalau di kantin bising, kelas pun dipakai untuk belajar,” keluhnya.

Iwan pun sudah mengajukan ruangan untuk Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM). Hanya saja, jumlah anggota menjadi salah satu kriteria yang diminta pihak universitas.

Tambahnya, tahun depan LPM Aksara akan membuka pendaftaran anggota baru dan mencetak majalah.

“Universitas sedang membangun ruangan dan dijadikan sebagai tempat UKM. Saya telah minta kepada pihak kampus untuk mengutamakan Sekretariat Aksara,” terangnya.

Dilanjutkan dari Pimpinan Umum Bahana Mahasiswa, Andi Yulia Rahma. Ia kabarkan Bahana telah gelar Pelatihan Jurnalistik Tingkat Lanjut Nasional atau PJTLN di Mei lalu. Juga, baru meluncurkan majalah edisi Maret 2023.

“Alhamdulillah selesai juga setelah berdarah-darah. Bisa kalian lihat sekarang, judulnya Lembar Hitam Ormawa,” tutur mahasiswa sosiologi tersebut.

Yulia juga sebut kendala dari Bahana. Berupa sekretariat yang kerap bocor saat hujan deras. Tentunya hal ini mengkhawatirkan untuk arsip-arsip Bahana.

Terakhir Sefrizel Rahayu Ketua Umum LPM Gagasan. Sumber daya manusia jadi kendala. Apalagi para kru yang sebagian besar ikuti Kuliah Kerja Nyata atau KKN.

Usai jeda salat Asar, kegiatan dilanjutkan dengan analisis Strength, Weakness, Opportunity, dan Threat (SWOT). Bertujuan untuk mengetahui kekuatan, kelemahan, peluang serta ancaman yang mungkin dihadapi Fopersma Riau.

Semua orang ajukan opini dan masukannya. Ditambah dengan penyelesaian dari analisis SWOT. Guna Fopersma Riau lebih baik lagi.

Analisis SWOT selesai. Agenda selanjutnya Pemilihan koordinator Fopersma, supaya tak hilang arah. Adapun kriteria calon pemimpin ialah telah bergabung dalam Badan Pengurus Harian di LPM-nya.

Koordinator Fopersma dipegang empat pendiri secara bergilir. Mulai dari Bahana, Aklamasi, Gagasan dan Visi. Kini Aklamasi dapat giliran koordinator selanjutnya.

Musyawarah dan diskusi dilakukan. Hingga akhirnya kesepakatan jatuh pada Ludiana Mubarikah Surayya. Mahasiswa semester empat ini bertugas sebagai desainer Aklamasi.

“Halo semua, terima kasih untuk pengurus Aklamasi sudah mempercayakan saya untuk menjadi koordinator Fopersma,” kata Ludiana.

Ludiana pun langsung pimpin forum. Ia usulkan program kerja (Proker) dan kegiatan selanjutnya di Fopersma. Pertama, mengenai kerja jurnalistik Fopersma di era new media dibarengi dengan tanggung jawab mengedukasi.

Lalu, aksi edukasi dan solidaritas secara progresif. Terakhir melakukan evaluasi karya guna mempererat silaturahmi sesama LPM.

Forum ajukan pengembangan dan saran terhadap Proker yang diajukan. Semua sepakat dengan kegiatan yang disusun.

Musyawarah pun diakhiri dengan pembacaan deklarasi Fopersma Riau yang menjadi penutup acara dan diikuti semua anggota.

Ada lima butir deklarasi yang dibacakan. Yaitu menolak pemberian amplop beserta isinya, menuntaskan agenda reformasi, menegakan demokrasi, menjadi insan pers sesungguhnya, dan menolak bantuan apapun perusahaan perusak lingkungan.

Foto Bersama Anggota Fopersma Riau

Penulis: Desi Angraini

Editor: Arthania Sinurat