Unri Kukuhkan 3.057 Wisudawan Periode Oktober

Universitas Riau (Unri) menggelar wisuda periode Oktober 2025. Berlangsung selama tiga hari, Unri mengukuhkan 3.057 wisudawan. Kegiatan bertempat di Gedung Student Center, Kampus Bina Widya, Panam dari Senin sampai Rabu, 6 – 8 Oktober 2025.

Rektor Unri, Sri Indarti menyampaikan rasa syukur atas berbagai capaian yang berhasil Unri raih. Di antaranya bidang pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. 

Dia menegaskan pentingnya peran lulusan dalam membawa nama baik universitas melalui budaya akademik Unri. Berupa penerapan nilai-nilai Amanah, Santun, Responsif, dan Inovatif atau ASRI. “Keberhasilan sejati tidak diukur dari IPK [Indeks Prestasi Kumulatif] semata, tetapi dari seberapa besar dampak kebaikan yang kita tinggalkan bagi masyarakat dan bangsa,” tuturnya pada Senin, 6 Oktober 2025.

Wisudawati, Desi Anggraini mengaku perasaannya bercampur aduk setelah wisuda. Dia bilang orang tua, adik, serta kekasihnya sebagai sosok paling berjasa selama masa perkuliahan. “Ada senang, ada sedih tapi lebih banyak senangnya,” ujar lulusan Pendidikan Kimia itu pada Rabu, 9 Oktober 2025.

Desi menuturkan tantangan terbesar selama kuliah adalah menghadapi tugas-tugas dan menyesuaikan diri dengan dosen. Momen paling berkesan baginya antara lain saat Kuliah Kerja Nyata, Pengenalan Lapangan Persekolahan, penyusunan skripsi, sidang, hingga wisuda. Setelah lulus, Desi berencana mengikuti Pendidikan Profesi Guru dan mendaftar Pegawai Negeri Sipil tahun depan.

Ibu Desi, Diana turut merasakan bangga kepada putrinya yang akhirnya bisa menyelesaikan kuliahnya. Sang ibu juga berharap semoga Desi kelak dapat menjadi dosen.

Wisudawan dari Pendidikan Sejarah, Ridho Rionaldo merasa lega dapat menyelesaikan studinya setelah berbagai tantangan. Terutama dalam penyusunan skripsi. Ridho mengenang kegiatan Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru sebagai momen berkesan dan berencana melanjutkan pendidikan ke jenjang S2 setelah mencari pengalaman kerja. “Dukungan dari keluarga menjadi faktor utama dalam perkuliahan,” ujarnya.

Adik Ridho, Reisa Nurlia mengungkapkan rasa bangga dan syukur atas pencapaian sang kakak yang akhirnya berhasil menyelesaikan studi. Ia mengatakan bahwa meski sempat mengalami keterlambatan dalam kuliah, Ridho tetap mampu menyelesaikan pendidikannya dengan baik.

Reisa juga menceritakan perjuangan kakaknya selama menjalani masa perkuliahan. Ia sering melihat Ridho begadang mengerjakan tugas dan kurang tidur demi menyelesaikan kewajiban akademik. Menurutnya, perjuangan tersebut kini terbayar dengan kelulusan yang diraih. “Harapannya agar dapat bertanggung jawab atas gelar yang telah diperoleh dan memanfaatkannya untuk memberi manfaat bagi banyak orang,” ujarnya berharap pada Ridho.

Menilik bagian keamanan, Komandan Satuan Pengamanan (Satpam) Unri, Yoggi Wijaya bilang pengamanan dilakukan secara bergilir di beberapa titik strategis di sekitar area Student Center. Demi menjaga ketertiban, para petugas bekerja sama dalam memantau situasi, saling mengawasi, serta mengatur posisi kendaraan agar mudah dipantau dan tidak menimbulkan kemacetan. “Titik pengamanan tergantung di mana penempatannya. Misalnya hari ini fokus di satu area, besok bisa bergeser ke area lain sesuai kita ditempatkan,” jelasnya.

Yoggi tak menemukan kendala berarti selama tiga hari pelaksanaan wisuda. Hanya terdapat beberapa kejadian kecil seperti kunci dan telepon genggam yang tertinggal di kendaraan akibat keteledoran peserta. Ia mengimbau agar mahasiswa lebih berhati-hati dan tidak tergesa-gesa saat meninggalkan area parkir.

Pewarta: Dorgis Ladestri
Penyunting: Wahyu Prayuda