Perpustakaan Universitas Riau (Unri) taja Unri’s Library Art & Book Fest 2025 pada Kamis, 13 November 2025. Kegiatan bincang-bincang di Gedung Student Center ini boyong Jombang Santani Khairen, yang kerap disapa JS Khairen.
Penulis yang populer melalui buku Kami (Bukan) Sarjana Kertas itu, berbagi cerita sumber inspirasinya saat menulis. Serta tips atasi hambatan menulis (writer’s block), hingga cara bangun reputasi penulis pemula.
JS Khairen, sempat meraih penghargaan Book of the Year dari Islamic Book Fair 2024. Selama bincang-bincang, dia beramanat agar penulis baru tak takut atau malu dengan karya sendiri. Pun menekankan penting untuk baca buku fiksi guna bangun rasa empati.
“Fiksi untuk hati, nonfiksi untuk pikiran. Kalau kamu rutin membaca fiksi, kamu sedang merawat empati,” ungkap pria kelahiran Padang, Sumatera Barat itu. Dilanjutkan dengan sesi tanda tangan buku dan pemberitahuan pemenang lomba.
Saat pembukaan Kepala Perpustakaan Unri, Sri Endang Kornita mengatakan acara bertujuan guna mengubah pandangan warga kampus ke fungsi perpustakaan. ”Kami ingin memperlihatkan bahwa perpustakaan dapat menjadi ruang kolaborasi, ruang ekspresi, dan wadah pengembangan ide kreatif bagi seluruh sivitas akademika,” ungkapnya.
Wanita yang kerap disapa Cei ini menyatakan sudah dua kali Unri’s Library Art & Book Fest berlangsung. Pertama kali pada 2023. Rentetan lomba mulai dari September, tatkala sembari menunuti JS Khairen untuk hadir sejak Agustus.
Total ancang-ancang acara selama satu hingga dua bulan. Sebanyak 500 hingga 600 peserta hadir, meski keseluruhan peserta ada 1.200 yang terdata. Cei berharap kegiatan dapat menumbuhkan semangat literasi dan meningkatkan minat baca.
Wakil Rektor Bidang Akademik, Mexsasai Indra juga menyambut peserta yang hadir. Dia mengatakan tulis dan baca penting, sebagai bagian dari proses akademik yang lekat dengan perkembangan ilmu pengetahuan.
Dosen Hukum itu berharap acara Unri’s Library Art & Book Festival mampu jadi ruang bagi mahasiswa. Guna menumbuhkan semangat tulis dan baca. Serta berkarya secara kontinu.
Selepas bincang-bincang bersama JS Khairen, lanjut pemberitahuan pemenang. Senarai jawara dari cabang lomba mini film, esai, resensi buku JS Khairen, ide dan gagasan futuristik, serta pemilihan pemustaka terbaik. Juga ada pemenang kategori aktor, aktris, pemeran, dan poster terbaik.
Salah satu peserta, Mahasiswa Fakultas Teknik Eki Kurniawan mengikuti kegiatan karena minat dengan dunia literasi dan kagum dengan karangan J. S. Khairen. “Beliau punya interaksi yang dekat dengan pembacanya di media sosial. Itu membuat banyak anak muda merasa lebih terhubung dengan karyanya,” katanya.
Sementara itu, Mahasiswa Ilmu Komputer Ridho Arbaan merasa senang dapat berpartisipasi. “Menulis itu bukan hanya soal buku, tapi juga bisa berkembang ke dunia film dan media lain,” ujarnya
Finalis lomba film pendek itu berharap supaya kegiatan literasi terus dilakukan guna meningkatkan budaya baca dan tulis. Apalagi di lingkungan kampus.
Pewarta: Sandriana Dewi
Penyunting: Najha Nabilla

