Hitungan bulan, masa abdi Nofrian Fadil Akbar dan Fitrah Agra Nugraha akan sampai di penghujung. Berbagai metode sosialisasi digencarkan. Tujuannya tak lain tak bukan guna menarik minat mereka yang hendak maju sebagai sulih. Jadi orang nomor satu di lingkup mahasiswa Universitas Riau (UNRI).

Pemilihan Raya atau disingkat Pemira sebagai miniatur pesta demokrasi terakbar bagi mahasiswa sudah melalui babak pendaftaran bakal calon. Sepekan lalu, pendaftaran bagi presiden mahasiswa (presma) dan wakil presiden mahasiswa (wapresma) telah dimulai. Begitu pula dengan lembaga legislasi mahasiswa—Dewan Perwakilan Mahasiswa atau DPM. Tepatnya rentang 13 hingga 21 juli 2021.

Selama tujuh hari itu, sebanyak lima pasangan bakal calon mengambil formulir pendaftaran. Michael Yonathan dan Arsad Alansyah dari Fakultas Perikanan dan Kelautan (FPK) sebagai pasangan pertama. Mereka mendaftar pada 15 juli, selang dua hari usai buka pendaftaran. Menyusul Arinal Febri dari Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) dengan wakilnya Ibnu Khalid dari FPK.

Faizal Yusuf dari FISIP bersama Rinaldi Candra dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) juga mendaftar di hari terakhir. Ada pula Ishlahul Fikri dari FPK yang menggandeng Zulfajri dari FISIP. Pasangan terakhir berasal dari Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA), Kaharuddin HSN dengan wakilnya Razali dari Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP).

Bahana menyambangi Sekretariat Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) UNRI. Dwi Rahman Suhada yang bertugas sebagai Koordinator Acara Pemira mengonfirmasinya. “Presma-Wapresma lima pasang,” ungkapnya.

Sehari usai penutupan pendaftaran, setiap pasangan bakal calon mesti kembalikan formulir yang telah mereka ambil. Namun, tak semuanya memulangkan formulir. Hanya tiga formulir yang kembali ke tangan panitia.

Tiga pasangan itu Faisal Yusuf-Rinaldi Candra, Ishlahul Fikri-Zulfajri, lalu Kaharuddin- Razali. Tepatnya Kamis (22/7), rekapitulasi data dimulai pukul sembilan pagi hingga tiga sore. Proses ini dinamai verifikasi berkas tahap satu.

Tahap verifikasi ini menyisihkan satu pasangan bakal calon. Adalah Faizal Yusuf dengan Rinaldi Candra. Keduanya gugur sebab tak memulangkan berkas persyaratan. “Tiga ngembalikan berkas, dua lagi nggak,” sebut Rahman.

Panitia Pemilihan Raya Universitas (PPRU) tak diam begitu saja. Upaya mengonfirmasi sudah mereka coba. Baik itu via pesan singkat, panggilan telepon seluler, maupun pesan whatsApp. Sayangnya, Yoga—Ketua PPRU—ungkapkan tak mendapat jawaban.

“Sudah di-chat, ditanya, bahkan dikabari waktu yang tersisa,” aku mahasiswa Fakultas Hukum (FH) 2018 ini.

Lanjut Yoga, ia berasumsi bahwa pasangan tersebut sejatinya berkoalisi dengan tim pemenangan pasangan lain. “Lebih yakin temannya yang nyalon,” ujarnya menduga.

Berbeda dengan dua pasangan calon lain. Ternyata, berkas persyaratan yang mereka pulangkan masih kurang lengkap. Panitia berikan waktu untuk melengkapi, sesuai dengan lini masa. Proses verifikasi berlangsung selama dua hari.

Pandemi mengubah hampir seluruh tahapan Pemira jadi virtual, termasuk pendaftaran. Para bakal calon harus mendaftarkan pasanga mereka melalui pranala yang sudah panitia buat. Pranala tersebut menyajikan berkas pendaftaran yang dapat diunduh. Tak sulit, bakal calon hanya perlu menginputkan email mahasiswa untuk masuk ke laman.

Usai memenuhi kelengkapan berkas, bakal calon mesti kirimkan berkas persyaratan ke pemiraunri@gmail.com sebelum masa pendaftaran usai. Tak sampai di situ, bakal calon wajib mengirimkannya ke narahubung PPRU, sebagai bukti bahwa penyerahan berkas. Terakhir, wajib daftarkan tim sukses pemenangan.

Alur yang sama juga berlaku bagi bakal calon anggota DPM. Sebanyak 42 mahasiswa dari seluruh fakultas di UNRI mendaftarkan diri. Mahasiswa FKIP mendominasi, dengan jumlah 10 orang. “Kalau bakal calon DPM 42. FKIP yang mendominasi,” ujar Rahman lagi.

Usai verifikasi tahap satu rampung, daftar nama-nama bakal calon anggota DPM diumumkan sebanyak 29 orang. Namun, satu calon dari Fakultas Teknik (FT) mengundurkan diri. Setelah masuk verifikasi kedua hanya tersisa 27 orang saja yang dinyatakan lolos. Dari FISIP lima orang. FPK, FEB, dan FT empat orang. Tiga orang dari FMIPA dan FKIP. Sementara dari FH dan Fakultas Pertanian hanya dua orang.

Reporter: Febrina Wulandari

Editor: Annisa Febiola


Diperbaharui : pukul 22:35

Pada tulisan sebelumnya disebutkan bakal calon anggota DPM yang mengundurkan diri dari FT dan FKIP. Selain itu disebutkan jumlah peserta yang ikut verifikasi satu dari FEB 5 orang.

Judul berita semula Tiga Pasang Bakal Calon Peserta Pemira Lolos Verifikasi Berkas.