Gedung Petrokimia resmi jadi aset dan pusat penelitian Jurusan Teknik Kimia Universitas Riau atau UNRI. Bangunan ini tak hanya digunakan untuk kegiatan pengembangan kampus, tetapi juga kemajuan provinsi Riau.
Ketua Jurusan Teknik Kimia-Idral Amri sampaikan Gedung Pusat Petrokimia akan diserah terima pada awal November mendatang. Saat ini, masih dalam tahap pembangunan. Kelengkapan alat-alat laboratorium juga masih diproses.
“Progresnya hampir selesai dan akan segera kita resmikan nanti,†ujar Idral.
Kerja sama ini sudah ditandatangani Arya Dwi Paramita dari Pertamina dan Aras Mulyadi-Rektor UNRI pada Oktober tahun lalu. Kontrak berisi penyaluran bantuan bina lingkungan untuk pembangunan Gedung Pusat Petrokimia.
Beberapa pasal tertuang dalam surat perjanjian kerjasama. Misalnya Pasal 4 ayat 4.c, gedung tersebut digunakan sebagai laboratorium dan auditorium. Ditambah dengan kegiatan lainnya guna mendukung kemajuan petrochemical di Riau. Namun, tak mengubah fungsinya sebagai fasilitas kampus, baik keperluan dalam dan luar jurusan.
“Kita berharap mudah-mudahan bantuan ini tidak berubah fungsi nanti,†ungkapnya.
Selain itu, berisi perjanjian bahwa UNRI akan buka kesempatan belajar untuk dua orang pekerja Pertamina. Dengan biaya yang akan ditanggung pihak kampus.
Adanya kerja sama ini, kata Idral, sangat membantu proses pembangunan. Banyak dana yang dibutuhkan. Sebab dari lima program studi di Teknik Kimia, hanya Teknik Lingkungan yang belum memiliki ruangan.
Idral berharap kerja sama dapat berjalan dengan baik. Jika telah diresmikan, gedung tersebut akan digunakan dengan baik sebagai aset dan pusat penelitian bagi mahasiswa. Serta kinerja Sumber Daya Manusia atau SDM meningkat.
“Semoga Pertamina dan UNRI bisa melatih SDM untuk pengembangan perminyakan di Riau,†tutupnya saat ditemui pada Sabtu (30/10).
Penulis: Fani Oktafiona
Editor: Febrina Wulandari