Hadapi Perkembangan Informasi dan Teknologi, Himalkom Taja Rumpi IT

Auditorium Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan (FMIPA) dipenuhi oleh peserta seminar Rumpi IT dari berbagai jenjang pendidikan. Bertajuk Integration Of Computer Science For Electrical Technology In Society Era 5.0, seminar ini ditaja oleh Himpunan Mahasiswa Imu Komputer (Himalkom) FMIPA Universitas Riau, Sabtu (17/6).

Kegiatan yang diusung oleh Dinas Pengembangan Potensi Akademik (PPA) Himalkom ini, dilatar belakangi dengan gempuran teknologi yang membuka peluang baru untuk dimanfaatkan. Serta menggabungkannya dengan teknologi listrik guna kepentingan bersama.

“Kegiatan seminar ini bertujuan untuk menambah wawasan dan memperluas pengetahuan mengenai perkembangan Informasi dan Teknologi (IT),” ungkap Andre Pratama, Ketua Pelaksana Rumpi IT.

Ada dua pembicara dalam seminar ini. Pertama, Hendra TP Manurung selaku Manajer PT. Perusahaan Listrik Negara atau PLN (Persero) UP3 Dumai.

Hendra bahas mengenai jaringan elektrik dan implentasinya dalam kehidupan sehari-hari. Ia bilang, dalam era 5.0, sistem tenaga listrik mengalami transformasi dengan adanya teknologi canggih dan integrasi ilmu komputer.

Pengimplementasian yang efektif dan efisien dari sistem tenaga listrik sangat penting untuk memenuhi kebutuhan energi yang meningkat.

“Juga dapat mengurangi emisi karbon dan meningkatkan keandalan pasokan listrik,” jelasnya.

Sistem ini, kata Hendra melibatkan pembangkitan energi terbarukan dan jaringan transmisi yang cerdas. Distribusi yang terotomatisasi, serta penggunaan teknologi pengaturan energi yang inovatif.

Hendra lanjut membahas mengenai tantangan bagi generasi muda di era 5.0 ini. Ialah keberlanjutan dan keandalan pasokan energi.

Generasi era 5.0 harus paham dalam mengatasi kendala seperti penyimpanan energi, sinkronisasi jaringan, dan koordinasi antara sumber energi terbarukan yang terdesentralisasi.

Tak hanya tantangan, generasi 5.0 juga memiliki kesempatan dalam pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi untuk mengoptimalkan penggunaan energi. Seperti, penggunaan Internet of Things (IoT) dan analisis data.

“Generasi 5.0 juga dapat memanfaatkan kecerdasan buatan (Artificial Intelligence) yang dapat membantu dalam memantau, mengatur, dan mengoptimalkan konsumsi energi,” ungkap Hendra.

Tambahnya, generasi ini juga memiliki kesempatan untuk berinovasi dalam pengembangan teknologi energi terbarukan, penyimpanan energi, dan teknik manajemen beban yang lebih efisien.

Dengan pengimplementasian sistem tenaga listrik yang lebih cerdas, generasi 5.0 dapat berperan aktif dalam mengatasi tantangan energi global. “Dapat memanfaatkan peluang dalam menciptakan sistem tenaga listrik yang berkelanjutan, efisien, dan ramah lingkungan.”

Materi kedua, dibawakan oleh Henri Firdaus, Senior Manajer Niaga dan Manajemen PT. PLN (Persero) Unit Induk Distribusi Riau dan Kepulauan Riau. Ia jelaskan mengenai profil Perusahaan Listrik Negara itu. Mulai dari strategi bisnis, strategi IT, dan digital culture.

“Era digital seperti sekarang, strategi IT dan digital menjadi kunci dalam menjaga daya saing perusahaan,” katanya.

Beberapa strategi yang dapat diterapkan adalah transformasi digital. Yaitu mengadopsi teknologi informasi dan digitalisasi proses bisnis untuk meningkatkan efisiensi, produktivitas, dan inovasi perusahaan.

Lalu, pengembangan aplikasi dan platform digital yang dapat memudahkan berinteraksi dengan pelanggan. Terakhir, meningkatkan keamanan siber untuk melindungi data dan informasi penting perusahaan juga konsumen.

Hendri turut menyampaikan upaya dalam membangun digital culture di sebuah perusahaan. Dengan pemberian pelatihan dan kelas tentang perkembangan teknologi.

Ditambah dengan mendorong kolaborasi antar departemen dan tim. Memberikan ruang bagi karyawan untuk berinovasi dan menciptakan solusi digital yang baru.

Tak kalah penting, perusahaan harus memiliki pemimpin yang mendorong adopsi teknologi dan memahami potensi teknologi dalam transformasi bisnis.

Hendri juga memperkenalkan fitur-fitur yang dikeluarkan PLN yang jadi nilai tambah untuk pelanggan. Seperti smart grid dan smart metering. Lalu, Aplikasi PLN Mobile yang bisa diakses dengan mudah melalui gawai.

“Aplikasi ini membantu pelanggan mendapatkan seluruh informasi seputar penggunaan listrik mereka dengan mudah melalui perangkat seluler,” tambahnya.

Dengan menerapkan strategi IT dan digital culture yang tepat, kata Hendri, PLN dapat meningkatkan layanan dan pengalaman pelanggan. “Serta berkontribusi dalam memanfaatkan peluang di era digital ini.”

Rahma Juliani, Koordinator Acara Rumpi IT menilai partisipasi peserta cukup tinggi. Terdata beberapa orang peserta yang berasal dari Sekolah Menengah Atas dan Kejuruan. Seperti SMA IT Al Fityah dan SMKS YPPI.

“Dilihat dari registrasi acara dan ketertarikan akan tema yang diusung, Rumpi IT turut dihadiri siswa, mahasiswa, dan bahkan khalayak umum,” ujarnya.

Tak hanya mahasiswa Universitas Riau, juga ada peserta yang berasal dari kampus lain. Diantaranya Institut Bisnis dan Teknologi Pelita Indonesia, Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim, dan Universitas Lancang Kuning.

Ditambah peserta dari Sekolah Tinggi Manajemen Informatika & Komputer Amik Riau, Politeknik Caltex Riau, dan Universitas Islam Riau.

Lalu peserta dari Universitas Muhammadiyah Riau dan Universitas Awal Bross.

Ivander Lukas Pratama, Kepala Dinas PPA pun sampaikan harapannya. Ia berharap agar semua peserta yang mengikuti Rumpi IT dapat mengetahui implementasi ilmu komputer dalam teknologi listrik.

“Membuka experience baru yang dapat menjadi pupuk ataupun opsi untuk kita dalam menentukan carrier path yang akan dituju dalam tingkatan yang lebih professional,” tutupnya.

 

Penulis: Rehan Oktra Halim

Editor: Fitri Pilami