Dekat parkiran motor itu terpasang spanduk peringatan, bertulis Anda Lalai Curanmor Mengintai. Spanduk terpasang tepat bersebrangan dengan gedung Fakultas Teknik (FT). Ternyata ini tanggapan dari Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) FT perihal kasus pencurian motor yang terjadi.

“Satu motor milik mahasiswa dari Jurusan Teknik Kimia hilang,” ujar Gubernur Mahasiswa (Gubma) FT Andra Putra Hendri, Kamis (10/10). Lanjutnya, pencurian terjadi pada 1 Oktober.

Pencurian motor ini membuat pihak BEM dan Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM) FT menemui Wakil Dekan II Teknik, Yohannes Firzal. Pertemuan ini bertujuan mencari solusi agar pencurian tak terulang lagi.

Dalam pertemuan disetujui untuk meningkatkan keamanan parkir. “Parkiran akan dibuat terstruktur dan akan ada penjaga,” jelas Andra mengulang hasil audiensi.

Salah satu faktor lain penyebab pencurian ialah parkir yang tak teratur. Selain itu, kurangnya pengawasan dengan kamera pengawas juga mendukung pencurian, tambah Andra.

“Di tempat kejadian tidak ada CCTV [Closed-Circuit Television] karena bukan tempat parkir resmi,” imbuhnya.
Kata Andra pencurian motor kebanyakan terjadi karena pembobolan kunci. Ada juga karena kelalaian mahasiswa yang meninggalkan kuncinya di motor, tapi tak banyak.

Mahasiswa Jurusan Teknik Kimia Galih Arsad, turut prihatin perihal ini. “Mahasiswa di FT cukup banyak, sementara area parkir tidak mencukupi,” keluhnya.

Dia pun menyinggung waktu tempuh antar Laboratorium dari Parkiran. Jaraknya cukup jauh, memakan waktu cukup lama pula. Sehingga banyak mahasiswa pilih alternatif tempat lain untuk memarkirkan kendaraanya. Jadi banyak motor yang terparkir, tak pada tempatnya.

“Keamanan di FT masih sangat minim dan prasarana perlu ditambah,” lanjut Galih.

Mahasiswi Jurusan Arsitektur Saskia Tri Meisya Frasanta, juga berharap fakultas dapat meningkatkan sistem parkir. “Dikasih pengaman, seperti plang parkir,” katanya.

Kata Saskia, pencurian motor bukan hal yang asing. Memang sudah banyak motor yang hilang dan tak mengherankan. Lantas begitu, Saskia merasa sistem keamanan sudah cukup baik. Hanya saja, terkadang tak terlihat satpam tak berjaga.

“Satpam kosong yang jaga, terus tiba-tiba hilang,” ujarnya.

Menanggapi hal itu, Satuan Pengamanan (Satpam) FT Parlaungan Siregar akui masih ada satpam yang lalai. Ada beberapa satpam yang lalai dalam menjalani tugasnya.

“Mereka [yang lalai] akan mendapatkan Surat Peringatan dari pimpinan,” tegasnya.

Pria itu bilang banyak mahasiswa yang parkir sembarangan karena terburu-buru. Sehingga faktor peluang terjadi pencurian motor lebih besar. Dia pinta kesadaran mahasiswa supaya tidak parkir liar lagi.

Untuk jumlah Satpam, Parlaungan mengatakan total ada sembilan orang satpam. Satpam melakukan tugasnya sesuai jadwal. Enam satpam pagi hingga sore. Serta dua satpam pada malam hari.

Sebagai tindak lanjut terhadap pencurian, keamanan melakukan pengecekan CCTV di sekitar Rektorat. Sebab kamera pengawas fakultas, hasil tangkapan layarnya buram. Namun hasilnya nihil.

“Jangan ada yang parkir ilegal lagi,” tegas Parlaungan.

Dia juga mengingatkan mahasiswa untuk mengunci ganda sepeda motor. Serta peringatan agar selalu memarkirkan motor di tempat resmi. Guna mencegah terjadinya pencurian.

Andra selaku Gubma berharap agar tingkat keamanan di area parkir dapat naik kelas, misalnya dengan pemasangan portal dan CCTV.

Penulis: Lisa Atika Putri dan Selvi Andini
Editor   : Fitriana Anggraini