Musyawarah Mahasiswa, wadah pengambilan keputusan tertinggi organisasi kemahasiswaan Universitas Riau akan diadakan di Auditorium Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) UR selama dua hari, 4 sampai 5 Mei.
“Awalnya kita sempat rencanakan di Gedung Pelatihan Kreativitas Mahasiswa (PKM) Kampus UR Gobah, tapi terlalu jauh. Takut nanti kawan-kawan yang ada di Panam tidak bisa datang,†ucap Padli Ketua BEM UR.
Sebelumnya, Musyawarah Mahasiswa URÂ dikenal Kongres Mahasiswa, sebagai forum pengambilan keputusan tertinggi yang dihadiri utusan organisasi Kemahasiswaan.
Selama musyawarah berlangsung ada beberapa hal yang dibahas. Mengenai Laporan Pertanggung Jawaban (LPJ) Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) UR. Â Progress Report Unit Kelembagaan Mahasiswa (UKM). Serta perumusan dan pengesahan Undang-Undang Dasar Keluarga Mahasiswa (UUDKM-UR) yang dulu namanya Pedoman Umum Organisaasi Kemahasiswaan (PUOK).
Musyawarah Mahasiswa kali ini berbeda dengan sebelumnya. Sekarang tidak lagi memilih Ketua dan anggota Badan Legislatif Mahasiswa (BLM). BLM sudah berganti jadi Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM). Pemilihan DPM serentak dengan Pemilihan Presiden Mahasiswa dan Wakilnya beberapa waktu lalu.
Peserta yang hadir dibagi dua bagian, peserta penuh dan peninjau. Peserta penuh berasal dari 2 orang perwakilan BEM, Presidium BLM dan organisasi kelembagaan tingkat fakultas. Untuk UKM diwakili tiap Ketuanya ditambah satu orang utusan. Peserta peninjau terdiri dari satu orang mahasiswa, rekomendasi BEM dan BLM tiap fakultas serta UKM dan seluruh anggota Presidium BLM dan BEM UR yang belum dan sudah demisioner.
Padli mengharapkan musyawarah mahasiswa yang sekali setahun ini berjalan dengan lancar dan damai. “Supaya kita tetap sejalan dengan komitmen Pemira Damai,†tutupnya.#Jeffri