Pasangan Nofrian Fadhil Akbar dan Fitrah Agra Nugraha ditetapkan sebagai Presiden dan Wakil Presiden Mahasiswa UNRI periode 2020/2021 secara aklamasi. Akbar berasal dari Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, sedangkan Agra adalah mahasiswa Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam.
Sebelumnya, ada dua pasangan yang mendaftar sebagai calon Presiden dan Wakilnya. Sarwan dan Tri Akhya Rudin dinyatakan gugur pada tahap verifikasi berkas yang dilakukan oleh Steering Committee atau SC Pemilihan Raya (Pemira) pada 29 September.
Bahana menghubungi Muhammad Untung Saputra selaku Ketua Pelaksana Pemilihan Raya Universitas (PPRU) untuk mengonfirmasi, namun tak kunjung mendapat tanggapan.
Sedangkan untuk Dewan Perwakilan Mahasiswa atau DPM, calon yang mengembalikan formulir sebanyak 25 dari 32 yang mengambil. Dari 25 orang tersebut, hanya 21 berkas yang diverifikasi, sedangkan empat orang lagi mengundurkan diri.
“Yang empat orang setelah di-follow up, ternyata mengundurkan diri,†ungkap Suci Widaswara—Koordinator Acara Pemira.
Verifikasi hanya dilaksanakan satu hari. Apabila ada berkas yang tidak lengkap, PPRU memberikan waktu 1×24 jam bagi calon untuk melengkapinya. Hasilnya, 21 calon DPM tersebut dinyatakan lolos dan lanjut ke tahap uji kelayakan dan kepatutan pada 1 Oktober. Semuanya dinyatakan lulus tahap ini dan ditetapkan sebagai anggota DPM UNRI periode 2020/2021.
PPRU menetapkan dan mengumumkan hasil Pemira melalui siaran langsung Instagram di akun @pemiraunri2020 yang dipimpin oleh SC yaitu Arif Nanda Kusuma, Syafrul Ardi, dan Abdul Hamid. Siaran ini hanya disaksikan sekitar tiga puluhan orang dari tiga puluh ribuan mahasiswa UNRI, atau hanya ada 0,1% dari total mahasiswa aktif.
Pelaksanaan Pemira kali ini berbeda dengan sebelumnya, sebab mewabahnya Covid-19. Wabah ini memengaruhi dan mengubah banyak tatanan kehidupan masyarakat dunia, tak terkecuali tahapan Pemira UNRI. Tahapan-tahapan yang biasanya dilakukan secara luar jaringan (luring) kini mesti dilaksanakan dalam jaringan (daring).
“Tahapan tidak banyak berubah, hanya saja ada beberapa tahapan yang harus beradaptasi. Biasanya ada tahapan yang harus dilaksanakan secara tatap muka, kini kita lakukan secara daring,†sambungnya.
Tahapan Pemira berdasarkan Surat Ketetapan PPRU yang baru, diawali dengan lanjutan tahap pendaftaran. Sebelum perkuliahan beralih menjadi daring, tahapan Pemira sudah sampai pada hari keempat masa pendaftaran.
“Akibat Covid-19, agenda Pemira ini harus mundur dari April hingga Oktober,†tutur Iwantono—Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni.
Pendaftaran dilakukan secara online melalui Google formulir. Di akhir sesi pengisian formulir akan ada tautan yang terhubung ke WhatsApp panitia. Usai mengisi berita acara untuk bukti pendaftaran dan pengambilan formulir, panitia akan mengirimkan soft file persyaratannya sesuai pencalonan yang didaftarkan.
“Ada juga beberapa pendaftar tidak mengklik link yang terhubung ke WhastApp di akhir sesi pengisian. Karena kami standby memantau, jadi kami yang follow up, apakah mereka benar dan jadi untuk mendaftar,†pungkasnya.
Reporter: Wan Muhammad Hafidz
Editor: Annisa Febiola