Pemred Tirto.id: Relevansi Konten dan Informasi Itu Penting

Pelatihan Jurnalistik Tingkat Lanjut Nasional (PJTLN) Kenal Sastrawi IX dihadiri lebih dari 11 Lembaga Pers Mahasiswa yang tersebar di seluruh Indonesia. Mulai dari Aceh hingga Sulawesi Selatan, kegiatan berlangsung selama lima hari, 12 – 16 Mei 2025.

Pemimpin Redaksi Tirto.id, Rachmadin Ismail menjelaskan tentang riset, persiapan pra liputan, dan digital storytelling. Kegiatan berlangsung di Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Riau pada Rabu 14 Mei 2025.

“Wartawan gak punya networking [relasi] itu aneh,” ucapnya. Salah satu cara menjaga relasi adalah dengan mengingat narasumber yang pernah diwawancara. Lebih lanjut, Madin menyatakan pentingnya riset bagi seorang wartawan. Ia menjelaskan kebijakan peraturan harus berdasarkan metode saintifik.

Perubahan sekecil apa pun merupakan esensi dari jurnalistik. Seorang wartawan harus bisa mengidentifikasi masalah, identifikasi solusi, membangun hipotesis, membangun argumentasi, dan distribusi.

Madin menjelaskan media sosial yang dipakai dalam distribusi konten. TikTok, Instagram, Twitter atau X cocok untuk anak muda. Sedangkan Facebook, surat berita elektronik, WhatsApp cocok untuk orang dewasa dan orang tua.

Media harus punya cara untuk membangun komunitas. Seperti komunitas dalam jaringan atau daring, komunitas luar jaringan atau luring, dan komunitas pemangku kepentingan. 

“Media harus memiliki komunitas untuk membuat perubahan,” ujarnya.  

Konten digital yang bagus menurut Madin merupakan konten yang sempit dan mendalam. Argumentasi dan data yang kuat, juga ditambah dengan eksperimen menghasilkan konten yang dibutuhkan oleh anak muda sekarang. 

Ia juga menjelaskan elemen penting yang harus diperhatikan saat mendesain. Mulai dari layout, tipografi, prinsip warna, hingga ilustrasi dalam desain. Kemudian Madin juga menjelaskan desain dengan konsep visual mind mapping

“Cetakan yang jelas sebagai dasar konten dibuat,” jelas Madin. 

Hasilnya, setiap elemen dalam desain mampu menghasilkan visual yang tidak hanya informatif tetapi juga menarik. Hal ini menjadi langkah antisipasi karena tiadanya peluang karir yang menjanjikan untuk wartawan.

“Jadi nanti mungkin teman-teman lulus, situasinya mungkin akan berubah, tapi satu yang pasti perubahan itu akan menuntut kita terus belajar,” pesannya kepada para peserta PJTLN Kenal Sastrawi.

Tidak lupa, ia juga memperingatkan pentingnya relevansi dalam pembuatan konten. Target pembaca, penggunaan media, serta elemen yang digunakan dalam desain harus selaras dengan informasi. “Dalam dunia digital relevansi menjadi sangat penting,” tutupnya.

Penulis: Farziq Surya dan Wahyu Prayuda
Editor: M. Rizky Fadillah