Pemilihan orang nomor satu di Universitas Riau atau UNRI semakin di depan. Tiga dari lima bakal calon rektor berhasil lolos jadi calon rektor Universitas Riau atau UNRI. Ketiganya adalah Deni Efizon, Sri Indarti, dan Iwantono. Perolehan suara terbanyak dari 52 anggota senat diungguli oleh Sri Indarti dengan 24 suara. Disusul Iwantono sebanyak 14 suara dan Deni Efizon 11 suara, pada Senin (27/6).

Awalnya, Azridzal Aziz dan Thamrin gugur diseleksi penyaringan calon rektor ini. Masing-masing mengumpulkan dua dan satu suara. Proses tersebut dilaksanakan dengan sistem voting atau pemilihan suara.

Ketua Pemilihan Rektor Elfizar bilang rapat tertutup yang diadakan di lantai empat Gedung Rektorat ini berjalan kondusif. Usai adakan voting, katanya, nama tersebut akan dikirim ke Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi. Tujuannya untuk melakukan screening atau pendalaman terhadap calon rektor.

Tak hanya sampai situ, kementerian akan tetapkan apakah calon yang ada bermasalah atau tidak. Setelahnya baru akan dijadwalkan pemilihan rektor Kampus Biru Langit ini.

***

Beberapa jam sebelum diadakan rapat tertutup, penyampaian visi misi dan program kerja bakal calon rektor digelar. Lima bakal calon rektor ini adalah Azridjal Aziz, Deni Efizon, Iwantono, Sri Indarti, dan Thamrin.

Kegiatan ini dipimpin secara langsung oleh Ketua Senat Adel Zamri. Tiap bakal calon diberikan waktu 20 menit. Dilanjutkan dengan sesi tanya jawab selama 60 menit.

Azridjal Aziz terpilih menjadi yang pertama. Ia sampaikan visi misi dan program kerjanya dalam presentasi bertajuk Akselerasi menuju Universitas Riset Terdepan, Profesional, Adaptif, dan Unggul melalui Tata Kelola Kelembagaan yang Melayani. Singkatnya disebut UNRI Kampus Riset TERPADU.

Ada dua hal yang menjadi latar belakang visi misi serta program kerjanya. Adalah isu strategis yang tengah dihadapi kampus. Baik dari segi internal dan eksternal. Ia menetapkan visi untuk tingkatkan kualitas mutu akademik. Melalui riset unggul di bidang sains dan teknologi kawasan regional Asia Tenggara 2022-2026.

Dalam mencapai visi tersebut, ditetapkan lima butir misi dan juga empat prioritas program kerja. Hal ini berlandaskan empat nilai Profesional, Adaptif, dan Unggul (TERPADU). Selain nilai tersebut, ia juga berambisi menjadikan UNRI sebagai kampus yang unggul.

“Jadi, sesuai dengan visi yang menjadi uggul, maka semuanya harus unggul, dan itu yang harus kita usahakan,” jelasnya.

Lanjutnya, Azridjal fokuskan programnya pada tiga hal. Mulai dari pemanfaatan teknologi informasi, kualitas sarana dan prasarana, sampai sumber daya manusia. Dalam pemanfaatan teknologi, ia susun program untuk membentuk sistem informasi yang terintegrasi. Hal yang menjadi prioritas berikutnya adalah penguatan tata kelola, reformasi birokrasi dengan menerapkan Good University Government (GUG), serta pemenuhan standar kelayakan.

Terakhir membentuk kualitas sumber daya manusia dan sarana prasarana yang berkualitas unggul. Selain itu mampu menjadikan UNRI sebagai PTN-Badan Hukum yang berdaya saing. Guru besar dari fakultas teknik ini juga ingin menjadikan UNRI mampu bersaing di kancah internasional, khususnya di kawasan Asia Tenggara.

“Bila nanti dipercaya sebagai Rektor UNRI, keseimbangan kerja yang lebih baik dan adil, serta profesional untuk antara universitas, fakultas, dan lembaga unit perlu kita laksanakan,” pungkasnya.

Lanjut ke Deni Efizon. Dosen Fakultas Perikanan dan Kelautan ini mengusung visi transformasi UNRI menjadi universitas riset unggulan yang bermartabat. Ada empat bidang yang ia angkat dalam misinya. Diambil berdasarkan Tri Dharma Perguruan Tinggi. Keempat hal tersebut terfokus pada bidang pendidikan dan pengajaran, penelitian, pengabdian. Terakhir sistem informasi.

Ia bertujuan menghasilkan lulusan yang berkualitas dan berdaya saing di tingkat global. Kemudian optimalisasi kapasisas potensi sumber daya manusia UNRI dalam riset dan publikasi. Baik nasional maupun internasional. Lalu, katanya, meningkatkan mutu dan relevansi hasil pendidikan dan riset untuk perbaikan kesejahteraan masyarakat. Juga melaksanakan kerja sama  dengan berbagai pihak baik tingkat nasional maupun internasional dalam rangka membangun UNRI.

Oleh karena itu, Deni juga tetapkan empat program strategis. Dalam bidang akademik ditetapkan program penguatan dan penegakan integritas akademik UNRI. Serta UNRI outcome and research based curicullum. Di bidang penelitian ada program restrukturisasi kelembagaan dan orientasi sumberdaya riset akademik UNRI.

Tambahnya, pada bidang pengabdian dan kerjasama ditetapkan program peningkatan relevansi hilirisasi hasil riset UNRI dengan kebutuhan masyarakat. Serta modernisasi infrastruktur akademik UNRI sesuai dengan tuntutan pendidikan abad 21.

Dengan program strategi ini, kata Deni, diharapkan dapat tercapai indeks kinerja utama. Seperti menghasilkan profil lulusan UNRI yang mempuyai karakter dan kompetitif. Serta berdaya saing di pangsa pasar nantinya.

“Beberapa program-program ini dicapai atau bisa dicapai tentu dengan kolaborasi dan kerjasama kita semua, dan dukungan kita semua,” katanya.

Presentasi dilanjutkan Iwantono, Guru Besar Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Menurutnya, ada tiga hal utama yang dibutuhkan dalam pengembangan UNRI. Adalah akademik, tata kelola atau kesejahteraan, dan internasionalisasi.

Berdasarkan itu, ia mengusung visinya dengan membangun reputasi dan ekosistem unggul UNRI yang berdaya saing di kawasan Asia Tenggara. Melalui transformasi, inovasi, dan kolaborasi dengan semangat kebangsaan. Untuk mencapai visi ini, ia menetapkan misi dengan slogan Bersama KITA KUAT.

“Ada tujuh kata kunci di sini. KITA KUAT artinya ada Kreativitas, Integritas, Transformasi, Amanah, Konektivitas, Unggul, dan Adaptasi,” jelasnya.

Wakil Rektor bidang Kemahasiswaan dan Alumni ini bilang masing-masing kata memiliki pemahaman yang berbeda. Kreativitas bermakna percepatan, penguatan inovasi. Kemudian integritas adalah membangun budaya integritas dengan semangat kebangsaan. Kemudian transformasi bermakna menerapkan sistem berbasis merit untuk kesejahteraan.

Selanjutnya, amanah berarti menciptakan tata kelola, mengikuti prinsip good governance. Selain itu, konektivitas, menyediakan sistem informasi berbasis teknologi digital dan kolaborasi internasional. Unggul bermakna menyelenggarakan tri dharma perguruan tinggi yang unggul dan transformatif. Terakhit adaptasi, menumbuhkembangkan potensi sumber daya untuk penguatan institusi.

Tujuh kata kunci inilah, ucap Iwantono, yang menjadi roh dari sasaran strategis, serta menjadi program kerja apabila ia diamanahkan menjadi rektor nantinya. Untuk mewujudkan ini, ia menilik kondisi UNRI saat ini. Mulai dari capaian UNRI, sumber daya yang dapat dikelola menjadi peluang pengembangan, serta tantangan yang dihadapi. Dari ketiga hal itu diperoleh tujuh sasaran strategis yang ingin dicapai serta tujuh program unggulan untuk mewujudkannya.

Insyaallah kalau amanah itu diberikan kepada kami, kami akan merangkul semua komponen yang ada di UNRI ini, termasuk kompetitor kami atau kolega kami yang hari ini maju sebagai calon rektor. Kami sama-sama. Membangun UNRI ngga cukup dengan satu kelompok orang saja. UNRI terlalu besar kalau kita lakukan hanya beberapa kelompok saja,” tambahnya.

Usai Iwantono, Sri Indarti maju sampaikan visi misi dan program kerjanya. Satu-satunya bakal calon rektor perempuan  ini mengusung visi menjadikan UNRI PTN-BH dan menjadi internasional tahun 2025. Sri-KANDI UNRI 2022-2026 jadi slogan. Hal tersebut mengandung lima nilai. Ada kreatif, amanah, jaringan bisnis, dedikasi, dan integritas. Arah kebijakan pendidikan tinggi, kampus merdeka, dan capaian landasan perubahan jadi landasan utamanya.

Tiga misi sudah di tangan. Pertama menyelenggarakan pendidikan dan pengajaran yang bermutu. Sehingga menghasilkan lulusan dengan kompetensi tinggi. Dilanjutkan dengan penelitian yang bermutu untuk selesaikan masalah nasional dan regional. Terakhir pengabdian kepada masyarakat. Hal ini sebagai kontribusi UNRI dalam pembangunan nasional dan regional.

Dalam mewujudkan visi UNRI secara umum, kata Sri, diperlukan komitmen bersama untuk hasilkan perubahan. Hal tersebut tentunya memerlukan sarana dan prasarana, sumber daya manusia, dan tata kelola. Ditambah dengan informasi dan teknologi.

Hal yang terpenting juga adalah komitmen pemimpin. Mulai dari universitas, fakultas, hingga unit lainnya.

“Dengan demikian terwujudlah UNRI menjadi PTNBH dan go internasional. Tentunya tercapai pula visi utama UNRI menjadi universitas riset, unggul, bermartabat di bidang sains dan teknologi di kawasan Asia Tenggara tahun 2035,” ucap Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis ini.

Terakhir, ada Thamrin yang maju. Kakinya melangkah ke podium. Menghasilkan pendidikan, penelitian, dan pengadian kepada masyarakat yang unggul di bidang sains dan teknologi jadi program kerjanya.

Kemudian mewujudkan sistem tata kelola perguruan tinggi yang baik dan menghasilkan mahasiswa yang berkarakter. Selain itu kompeten dalam mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi. Terakhir penyediaan sistem perencanaan dan kerjasama pelayanan berbasis teknologi.

Penulis: Shafha Rizkiya Ananda, Marchel Angelina

Editor: Andi Yulia Rahma