“Sudah saatnya Provinsi Riau menuju mandiri pangan dengan potensi pangan lokal yang besar dan dimiliki seluruh kabupaten atau kota,” tegas Syafrinal selaku Ketua Pelaksana Milad UNRI ke-58.
Menurut Syafrinal, tema ini hadir mengingat usia UNRI yang bisa disebut dewasa dalam menjalankan Tridharma Perguruan Tinggi. Hal ini berkenaan dengan pengajaran, penelitian, dan mengabdian kepada masyarakat untuk menghasilkan tatanan yang mapan dalam meraih kemajuan.
Universitas Riau (UNRI) peringati hari jadi ke-58, Kamis (01/10). Kegiatan yang dilakukan secara virtual ini bertepatan dengan terselenggaranya Sidang Senat Terbuka Sempena Dies Natalis di Gedung Rektorat.
Acara yang digelar dengan menerapkan protokol kesehatan, mengusung tema Universitas Riau Mapan, Riau Mandiri Pangan, Indonesia Maju yang menjadi refleksi UNRI sebagai jantung hatinya masyarakat Riau.
Dengan ini, kata Syafrinal menjadi impian bersama sebagai bangsa Indonesia untuk semakin maju di kancah Internasional.
Senada dengan Syafrinal, Aras Mulyadi selaku Rektor UNRI dalam sambutannya berharap kegiatan ini memberikan hal baik dan dinamika yang menonjol bagi kampus.
Dalam sesi acara, video ucapan selamat dari civitas akademika dan alumni-alumni ditayangkan. Wakil Gubernur Riau Edy Natar Nasution turut memberikan ucapan selamat dan mengajak untuk mewujudkan ketahanan pangan.
Lebih lanjut, Edy katakan untuk melakukan gerakan penyediaan pangan, beberapa waktu lalu pemerintah Provinsi mengajak Bupati, Walikota, dan masyarakat. Hal ini guna menjaga kesediaan bahan pangan dan stabilisasi harga akibat pandemi.
“Peran UNRI dalam menciptakan dan menghasilkan manusia yang unggul tidak diragukan lagi dalam mendukung terwujudnya kemandirian pangan menuju indonesia maju, ini terlihat dari peringkat yang diraih UNRI saat ini.” Hal ini ditegaskan Rosnita, Dosen Fakultas Pertanian dalam orasi Strategi Mewujudkan Kemandirian Pangan Menuju Indonesia Maju dalam sesi acara.
Hematnya, UNRI dapat berperan dalam memberikan pandangan, pemikiran, dan masukan terhadap srategi kebijakan yang diambil pemerintah.
“UNRI harus mengupayakan sumber daya yang dimiliki dalam menghadapi persoalan,” tutup Rosnita.
Penulis : Dinda Monika
Editor  : Firlia Nouratama