Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) resmi diluncurkan pada Jumat, 2 Mei 2025. Program ini menawarkan peluang bagi mahasiswa di tingkat D3, D4, dan S1 di seluruh Indonesia untuk berinovasi. Tujuan dari PKM adalah untuk mengasah kreativitas, inovasi, dan kemampuan dalam memecahkan masalah.
PKM 2025 berfokus pada 10 tema penting nasional. Memperkenalkan beberapa perubahan skema agar lebih efektif dalam mencari solusi nyata bagi permasalahan bangsa. Selain itu, PKM juga mempersiapkan lulusan universitas agar menjadi individu yang unggul dan siap memberi kontribusi bagi masyarakat.
Proses penerimaan proposal dimulai dari 2 Mei hingga 2 Juni 2025. PKM merupakan program utama yang dikelola oleh Kemahasiswaan Kementerian Pendidikan Pendidikan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek).
Program ini diciptakan untuk menyediakan tempat bagi mahasiswa agar dapat menerapkan kemampuan mereka, meningkatkan keterampilan, membangun rasa tanggung jawab, dan mengembangkan kerja sama tim serta kemandirian melalui kegiatan kreatif dalam bidang studi mereka.
“Lulusan universitas harus memiliki pengetahuan akademis, kemampuan berpikir kritis, keterampilan manajemen, dan keterampilan komunikasi,” ucap Direktur Pembelajaran dan Kemahasiswaan, Berry Juliandi.
Lebih dari sekadar pendanaan proposal, puncak dari program ini adalah Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS). Sebuah acara prestisius mahasiswa mempresentasikan karya intelektual mereka dan berinteraksi dengan inovator muda dari seluruh Indonesia.
Juri PIMNAS tahun 2019 Riyanto Jigit, menyatakan harapannya agar lebih banyak mahasiswa Indonesia yang berpartisipasi dalam PIMNAS. Sebagian besar bidang studi dalam PKM berujung pada PIMNAS, kecuali PKM Artikel Ilmiah (PKM-AI) yang menghasilkan artikel ilmiah sudah siap dipublikasikan.
“Kreativitas dan inovasi perlu ditingkatkan agar memberikan manfaat nyata bagi masyarakat dan bangsa,” ujarnya.
Perubahan dan Fokus PKM 2025
Guru besar Institut Pertanian Bogor, Belmawa Ronny R. Noor menjelaskan beberapa perubahan yang terjadi untuk PKM 2025. Semua peserta harus mengikuti satu panduan umum yang berlaku untuk semua. Selain panduan umum tersebut, ada juga 10 panduan khusus yang dibuat untuk setiap skema PKM yang berbeda.
Salah satu perubahan penting adalah diperkenalkannya 10 tema utama yang harus dijadikan acuan dalam semua proposal PKM, kecuali untuk proposal PKM-AI. Para peserta harus memastikan ide-ide mereka sesuai dengan satu dari 10 tema tersebut saat membuat proposal, agar sesuai dengan panduan baru.
Tema-tema ini selaras dengan program prioritas pemerintah dan tantangan aktual bangsa. Adapun tema tersebut yaitu kemandirian pangan, energi, dan air, kesehatan dan gizi masyarakat, pencegahan dan pemberantasan korupsi, pemberantasan kemiskinan, pencegahan dan pemberantasan narkoba, serta penguatan pendidikan, sains, dan teknologi.
Kemudian tema lainnya berupa penguatan kesetaraan gender dan perlindungan hak-hak perempuan, anak, dan penyandang disabilitas, pelestarian lingkungan dan mitigasi bencana, pemerataan ekonomi, penguatan UMKM, dan pembangunan Ibu Kota Negara (IKN), dan pelestarian seni, budaya, dan penguatan ekonomi kreatif.
“Proposal boleh menggunakan AI [Artificial Intelligence] tapi tidak membuat proses secara keseluruhan,” jelasnya. AI dapat dimanfaatkan sebagai alat bantu, namun kreativitas dan gagasan orisinal mahasiswa tetap menjadi inti penilaian.
Ketentuan Umum dan Skema PKM
Setiap mahasiswa hanya boleh mengirim satu proposal. Termasuk sebagai pemimpin atau anggota dalam tim. Tiap tim terdiri dari tiga sampai lima mahasiswa. Program ini berlangsung selama tiga hingga empat bulan.
Dana yang diberikan berkisar antara Rp 5 juta hingga Rp 8 juta untuk setiap proposal yang diterima, sementara skema insentif memberikan Rp 1,5 juta per proposal. Dari 38.400 proposal yang diterima, 33.548 adalah untuk skema pendanaan, namun hanya 3.520 proposal yang berhasil mendapatkan dana.
Peserta program harus membuat beberapa hal penting. Mereka perlu menyiapkan laporan kemajuan dan laporan akhir. Selain itu, peserta harus menciptakan produk PKM sesuai dengan bidang yang mereka pilih.
Tidak cukup hanya dengan produk, peserta juga harus mempublikasikan hasilnya. Publikasi bisa melalui media sosial atau iklan dalam bentuk lain. Ini penting agar hasil kerja mereka bisa dikenal lebih luas.
PKM 2025 menawarkan berbagai skema yang mencakup spektrum luas bidang ilmu dan kreativitas:
- PKM Riset Eksakta (PKM-RE): Fokus pada fenomena alamiah, hubungan sebab-akibat, eksplorasi, rancang bangun di bidang sains dan teknologi.
- PKM Riset Sosial Humaniora (PKM-RSH): Meneliti fenomena sosial, perilaku manusia, budaya, seni, hukum, dan nilai-nilai kemanusiaan.
- PKM Kewirausahaan (PKM-K): Merealisasikan ide produk (barang/jasa) inovatif berbasis iptek sebagai cikal bakal usaha mandiri.
- PKM Pengabdian kepada Masyarakat (PKM-PM): Menerapkan iptek dan seni untuk memberdayakan masyarakat mitra non-profit. Lokasi mitra maksimal 200 km dari kampus.
- PKM Penerapan IPTEK (PKM-PI): Menawarkan solusi berbasis iptek untuk mitra profit (usaha). Lokasi mitra maksimal 200 km dari kampus.
- PKM Karsa Cipta (PKM-KC): Menghasilkan produk inovatif fungsional seperti sistem, desain, model, prototipe, atau aplikasi berbasis iptek.
- PKM Karya Inovatif (PKM-KI): Menghasilkan produk inovatif fungsional skala penuh (bukan prototipe) yang siap dioperasikan dan berpotensi produksi massal, berbasis iptek dan sesuai 10 tema.
- PKM Video Gagasan Konstruktif (PKM-VGK): Mengkomunikasikan gagasan pemecahan masalah kekinian (sesuai 10 tema) melalui konten video YouTube yang kreatif dan komunikatif.
- PKM Gagasan Futuristik Tertulis (PKM-GFT): Mengajukan gagasan kreatif, futuristik, visioner, dan implementatif untuk merespons persoalan bangsa, bersifat lintas bidang dan berdampak sistemik.
- PKM Artikel Ilmiah (PKM-AI): Menulis artikel ilmiah berdasarkan kegiatan akademik berkelompok yang telah selesai (misal: KKN, magang).
Penulis: M. Rafli Maulana
Editor: Wahyu Prayuda

