Pasangan Khoirul Basar dan Muhammad Armizul resmi dilantik sebagai Presiden dan Wakil Presiden Mahasiswa Universitas Riau (Presma dan Wapresma UNRI). Aula Siak Sri Indrapura Gedung Rektorat UNRI jadi saksi pergeseran tampuk kekuasaan Kaharuddin-Razali yang dilaksanakan pada Selasa (27/12).
Selain mengganti pemimpin dan anggota Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM), Dewan perwakilan Mahasiswa atau DPM pun alami transformasi kekuasaan. M Kurnia Sandy turut serahkan mandatnya sebagai ketua umum DPM kepada Wawan Rizwanda.
Terpilihnya pasangan Presma-Wapresma serta DPM, tidak terlepas dari peranan Panitia Pemilihan Raya Universitas (PPRU). Akhir dari rangkaian Pemilihan Raya adalah melaksanakan pelantikan kandidat terpilih dengan tema Tumbuh Bersama DPM & BEM untuk Menyongsong Universitas Riau yang Unggul dan Bermartabat Tahun 2023.
Ahmad, selaku ketua PPRU sampaikan permohonan maaf dan ucapan tahniah kepada Presma-Wapresma baru. Juga ia selipkan harapannya kepada yang terlantik.
“Semoga memberikan UNRI yang unggul dan bermartabat 2023,” ucapnya.
Para hadirin tampak mulai mengisi kursi masing-masing. Ada Sri Indarti selaku Rektor baru bersama Dessy Riasari sebagai Kepala Biro Akademik dan Kemahasiswaan. Tak hanya itu, Eka Armas, Staf Ahli Kemahasiswaan serta Eko selaku Koordinator Kemahasiswaan turut mendampingi. Tak lupa seluruh pimpinan kelembagaan datang dalam acara tersebut.
Dalam kata sambutannya, Sri sampaikan bahwa seluruh komponen kampus perlu bersinergi dan berkolaborasi untuk mencapai UNRI yang lebih baik. Terakhir, ia ucapkan selamat kepada Presma-Wapresma serta Ketua DPM terpilih.
“Kita sama-sama menjalankan amanah. Namun tetap berpegang pada suatu yang benar,” tutur Sri.
Selanjutnya, M Kurnia Sandy beri sambutan dan berujar bahwa ia merasa lega kepada anggota DPM terpilih. Sandy merasa yakin bahwa mereka yang dilantik merupakan orang-orang yang teruji dan berpengalaman.
Beralih menuju demisioner Presma, Kaharuddin berikan nasihat kepada mereka yang dilantik pada hari itu. Pesannya agar tetap sabar dan ikhlas dalam menjalankan tugas. Ia ingatkan tentang permasalahan pengembalian dana Uang Kuliah Tunggal (UKT) yang belum tuntas hingga saat ini.
Kegiatan dilanjutkan dengan proses pelantikan serta penyerahan wewenang kepada pemimpin terpilih. Dimulai dengan pembacaan Surat Keputusan (SK) Rektor Nomor 4414/UN19/KPT/2022 dan SK Nomor 4415/UN19/KPT/2022. Lalu, pembawa acara membacakan nama-nama yang tertera dalam SK untuk diundang maju ke depan dan dilantik.
Sri memandu pembacaan ikrar. Setelahnya, dilakukan penyerahan wewenang dari M Kurnia Sandy kepada Wawan Rizwanda selaku Ketua Umum DPM terpilih. Kemudian menyusul Kaharuddin yang amanahkan tugas Presma kepada Basar.
Pada penghujung acara, Basar dan Wawan juga suarakan harapannya kepada semua anggota DPM terpilih. Katanya, agar ikrar yang dikumandangkan hari tersebut dapat terlaksana dengan baik.
“Pada hari ini kita [anggota DPM] sudah menyampaikan ikrar. Dan pada hari ini serta selanjutnya, kita akan bersama dalam satu perjuangan,” kata Wawan.
Sementara Basar, dalam kata sambutannya memilih untuk menyinggung permasalahan jalan yang rusak akibat pembangunan sepuluh gedung Asian Development Bank serta soal pengembalian dana UKT.
Basar berharap agar kedepannya, semua kelembagaan dapat berkolaborasi dengan melakukan langkah-langkah yang konkret untuk mencapai UNRI lebih baik. Sejalan dengan Basar, Armizul katakan amanah ini merupakan tantangan yang perlu untuk diselesaikan secara bersama.
“Saya dan juga Presma, Bang Basar, tidak akan bisa menyelesaikan segala permasalahan itu hanya berdua saja. Tapi tentunya kami membutuhkan tenaga, pikiran, bahkan waktu rekan-rekan semua, Mahasiswa Universitas Riau,” akhir Armizul.
Penulis: Fitri Pilami
Editor: Karunia Putri