Selasa (3/6),Pemilihan Raya Fakultas Sosial dan Ilmu politik (Pemira FISIP)di lakukan disamping gedung B perkuliahan FISIP. Tempat Pemungutan Suara (TPS) dibuka pukul 08.00. Ada pun syarat mahasiswa untuk bisa mengunakan hak pilih dengan cara membawa Kartu Tanda Mahasiswa (KTM), kartu Perpustakaan,KHS atau KRS, atau daftar hadir kuliah.
Panwasli tidak temukan kecurangan pada kampanye via sms atau media sosial, teknik pelanggaran disekitar kampus, pemasangan baliho atau spanduk. Namun, apabila terjadi pelanggaran seperti membangkang, tidak lepaskan atribut kampanye dan adanya kekerasan maka akan dilaporkan pada Badan Legislatif Mahasiswa (BLM) selaku Settering Comitte (SC). Sanksi yang diberikan ditentukan oleh SC, bias saja dicabut hak pilih untuk tahun depan. Terkait kondisi bilik suara yang bias dilihat oleh orang lain, membuat panwasli harus berjaga dan beri jarak. “Tugas panwasli bukan mencari kesalahan, tapi untuk melihat kesalahan agar bias diperbaiki pada tahun berikutnya,†jelas Rico Ketua Panwasli.
Dalam undang–undang pemira kegiatan kampanye harus berakhir 2 hari sebelum pemilihan namun, masa tenang dilakukan dari 31 mei hingga 2 juni.  “Hal tersebut merupakan keputusan SC, sebab banyak pengunduran jadwal, seperti kampanye dialogis,†ujar Rico. Panwasli hanya menjalani mekanisme, tambanya.
TPS Pemira FISIP ditutup pukul 16.00, langsung dilakukan penghitungan suara hingga pukul 18.46 wib. Putra–Robby terpilih jadi Gubernur dan Wakil Gubernur periode 2014-2015.
“Dengan adanya ketiga pasang calon yang maju pada pemira tahun ini miliki niat dan ikhtiar baik membangun FISIP kedepan. Lakukan sinkronisasi diantara visi misi ketiga pasang untuk jadikan visi misi bersama, yaitu bangun FISIP yang lebih baik,†jelas Putra setelah dinyatakan menang dalam Pemira.
“Pemira kali ini adalah pemira paling besar jika dibandikan tahun sebelum nya,†tutur Randy Gubernur FISIP periode 2013-2014. Ia berhara pada Putra–Robby harus lebih baik dibandingkan gubernur sebelumnya. #Riska Anggraini