Registrasi KTM Jelang Pemasangan Barrier Gate di FMIPA

Ratusan Mahasiswa Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Riau (FMIPA UNRI) memadati Ruang Informasi di lantai dasar Gedung Kuliah FMIPA sejak Selasa (5/11) siang. Tujuannya guna mendaftarkan Kartu Tanda Mahasiswa atau KTM sebelum diberlakukannya sistem barrier gate atau palang parkir di parkiran.

FMIPA akan jadi satu-satunya parkiran di UNRI yang menggunakan palang. Pemasangan palang merupakan hasil evaluasi atas terjadinya pencurian motor milik mahasiswa pada Juli lalu di parkiran FMIPA. Pihak dekanat merancang sistem ini, kemudian mengajukan penganggaran ke rektorat demi keamanan parkir yang dinilai lebih terjaga.

“Sekitar 2.500 mahasiswa dan pegawai yang punya kendaraan akan meregistrasikan kartu identitasnya,” ujar Elfizar, Wakil Dekan Bidang Umum dan Keuangan FMIPA.

Masa pendaftaran kartu identitas yang awalnya dibuka hingga Jumat (8/11), diperpanjang hingga Kamis depan. Sebab masih ada mahasiswa yang belum melakukan pendaftaran. Mahasiswa yang tak memiliki kendaraan juga dianjurkan untuk meregistrasi KTM-nya. Imbauan ini sebagai antisipasi jika suatu saat ia membawa motor.

Menurut Yani, selaku pegawai yang memproses pendaftaran, tak semua KTM terbaca oleh sistem yang ada pada komputer. Sebagai gantinya, mahasiswa tersebut bisa menggunakan Kartu Tanda Penduduk atau KTP.

Sedangkan untuk tamu, seperti alumni dan mahasiswa dari luar FMIPA akan disediakan 50 kartu. Kartu ini bisa digunakan untuk keluar masuk parkiran, dengan syarat harus meninggalkan kartu identitasnya kepada satpam sebagai jaminan.

Jika KTM atau KTP yang digunakan untuk pendaftaran hilang, Elfizar menyarankan untuk langsung melapor ke ruang informasi. Data kartu identitas pada sistem di komputer akan segera dihapus agar tak disalahgunakan.

Elfizar menjelaskan bahwa proses penganggaran dan persetujuan dari pihak rektorat berlangsung cepat. Sejak 5 November lalu, sekitar empat lubang untuk landasan pemasangan sudah digali. Selanjutnya lubang ini akan diperkuat dengan penambahan kerikil serta penyemenan. Setelah kering, palang parkir akan dipasang.

Palang parkir akan beroperasi selama 24 jam, termasuk pada Sabtu dan Minggu. Saat masih menggunakan sistem parkir bertiket, satpam mengeluh sebab mereka harus selalu berjaga di pos untuk menyerahkan dan menerima tiket. Setelah palang parkir beroperasi, mereka tak lagi harus selalu berada di pos, kecuali saat ada tamu yang datang.

Jessica Ratri Yudhistira, Mahasiswa Matematika FMIPA memandang pemberlakuan sistem ini dari dua sisi. Positifnya, keamanan parkiran mulai terjamin sehingga mahasiswa tidak cemas lagi ketika meninggalkan motor serta helmnya. Di sisi lain, ia menilai sistem ini akan memperpanjang waktu untuk memarkirkan kendaraan.

“Harapannya, dengan pemasangan barrier gate ini tak lagi terjadi pencurian motor,” pungkas Elfizar.

Reporter: Zhavira Fitri Mardhatillah

Editor: Annisa Febiola