Sahid Rido dan Fery Wibowo Menang Di Pemira Teknik

Kamis (19/12), Fakultas Teknik (FT), Universitas Riau (UR) adakan Pemilihan Raya (Pemira), memilih gubernur dan wakil gubernur mahasiswa. Lokasi pemungutan suara dilaksanakan di satu titik, gedung C FT.

Pemilih yang hendak menggunakan hak pilihnya menunjukkan Kartu Tanda Mahasiswa. Panitia akan cek kebenaran identitas pemilih, kemudian setelah data valid panitia memberikan surat suara. Ada dua calon gubernur dan wakil gubernur mahasiswa ikut dalam pemilihan ini. Nomor urut satu, Gilang Bagaskara dan Ahmad Khairul, nomor urut dua Sahid Ridho dan Fery Wibowo.

Seorang mahasiswi FT sedang mencontreng. Foto Ayun
Seorang mahasiswi FT sedang mencontreng. Foto Ayun

Panitia Pelaksana Pemira sediakan dua bilik suara dan satu kotak suara. Posisi kotak suara berada di depan saksi. Dan kedua bilik suara mengapit kotak suara tersebut. Daerah pemilihan diberi tali pembatas agar para pemilih tidak terpengaruh oleh pihak manapun. Cara pemilihan dilakukan dengan sistem contreng. Usai mencontreng pemilih diberi tinta pada kelingking kirinya sebagai tanda telah memilih.

Pemungutan suara dimulai pukul 9 pagi hingga 3 sore. Penghitungan suara tepat pukul 4 sore di tempat yang sama dengan Pemira. Disaksikan warga kampus, kedua calon dan tim suksesnya. Ketegangan terlihat dimasing-masing calon. Gilang Bagaskara mengatakan latar belakangnya jadi cagub atas dorongan teman-teman mahasiswa FT. Dia punya visi merubah BEM FT menjadi lembaga terpercaya pilihan mahasiswa.

Sahid Rido karena notabenennya sudah tiga tahun di BEM, ia ingin membuka wadah-wadah kepada para mahasiswa untuk lebih aktif dan peduli. Rido ingin mengurangi rasa apatisme mahasiswa Menurutnya hal itu kurangnya kepedulian mahasiswa terhadap suatu kegiatan-kegiatan terutama organisasi. Biasanya, penyebabnya karena kesibukan waktu dan tugas di FT itu sendiri.

Proses penghitungan suara. Foto Ayun
Proses penghitungan suara. Foto Ayun

Setelah penghitungan, Sahid Rido dan Fery Wibowo menang dengan jumlah 356 suara, Gilang Bagaskara dan Ahmad Khairul 255 suara. “Setelah mengetahui hasilnya saya tidak merasa kecewa,” jelas Gilang.

Jumlah suara yang memilih tidak mencapai 50 persen dari jumlah daftar pemilih yang ada. Jumlah mahasiwa FT yang punya hak pilih sekitar 6 ribuan, panitia cetak surat suara 1.255 surat suara, tersisa 598 surat suara tak terpakai. Sebanyak 57 tidak sah 1 suara rusak.

Secara keseluruhan, jalannya Pemira ini cukup efesien. Hal ini diakui oleh Gilang Bagaskara. “Menurut saya, Pemira FT sudah cukup efesien, bagus, adil, terbukti tidak ada keributan.” Begitu juga Sahid Ridho menanggapi, “dengan sistem contreng ini sudah bagus, kita beri kepercayaan saja kepada panitia.”

Miswandi, Gubernur yang akan berakhir masa jabatnnya berharap pada calon yang terpilih, agar menjadi pemimpin yang amanah dan bertanggungjawab.#