Situs UNRI Masih Belum Bisa Diakses. Sampai Kapan?

Ruang Server Unit Pelaksana Teknis Teknologi Informasi dan Komunikasi Universitas Riau atau UPT TIK UNRI terbakar pada Jumat (10/1). Peristiwa ini disebabkan oleh korsleting pada salah satu dari empat Air Conditioner (AC) yang berada di ruangan tersebut.

Korsleting merupakan hubungan pendek listrik yang mengakibatkan aliran listrik menjadi sangat besar, berujung pada kebakaran. Bermula dari keluarnya percikan api dari AC yang kemudian menjalar ke kabel yang berada di bagian atas atap UPT TIK.

Seketika empat unit mobil pemadam kebakaran datang menyiram kobaran api hingga padam. “Bagian dalam plafon dan atap gedung terbuat dari karet sehingga asapnya mengepul, disangka orang Gedung UPT TIK kebakaran waktu itu,” jelas Ridar Hendri—Kepala UPT TIK UNRI.

Akibatnya, situs resmi, portal akademik serta semua server dengan domain UNRI tidak bisa diakses untuk sementara waktu. Hingga hari ini, Sabtu (18/1) server masih belum bisa diakses.

Ridar menegaskan bahwa yang terbakar hanya ruangan server, bukan server– nya. Hanya saja, penyemprotan saat memadamkan api membuat harddisk eksternal server tertutup oleh kotoran dan debu.

“Namanya juga kita semprot, pasti jatuh abunya. Kalau dipasang langsung takut terbakar.”

Menurut Ridar, harga harddisk ekternal berkisar 200 juta untuk satu unit mesin. Debu bekas memadamkan api bisa saja mengandung silica dan penghantar listrik. Pihak UPT TIK khawatir jika harddisk dipasang langsung, akan menyebabkan korsleting hingga terbakar.

[image lightbox=”1″ caption=””]https://bahanamahasiswa.co/wp-content/uploads/2020/01/WhatsApp-Image-2020-01-18-at-02.40.06.jpeg[/image]

Untuk mengatasi hal itu, pihak UPT TIK membersihkan harddisk yang terkena debu tersebut selama seminggu.  Pembersihan dilakukan dengan melepas satu persatu bagian harddisk untuk menghindari terjadinya korsleting. Semuanya mereka bentangkan di atas karpet dan dijemur. Untuk mesin yang terkena sisa penyemprotan pemadaman, akan dibersihkan menggunakan alat khusus dengan mendatangkan tim ahli dari luar.

Langkah tersebut dilakukan mengingat semua data yang berkaitan dengan UNRI, kemahasiswaan, dosen, dan dan data lain di dalamnya.

“Kita punya 22 aplikasi dan sekitar 6 aplikasi sudah kita backup datanya. Seperti data Uang Kuliah Tunggal, jurnal dan lain-lain,” sambung Ridar.

Untuk sementara, ruangan server akan dipindahkan ke gedung arsip yang saat ini sedang dalam proses pengerjaaan.

Terkait backup data mahasiswa, Ridar katakan bahwa pencadangan sudah dilakukan secara manual. Namun, datanya hanya sampai bulan Desember.

Saat ini sedang menunggu selesainya proses perbaikan mesin. Mesin harus dipastikan benar-benar bersih dan kering agar tak terjadi lagi korsleting. Sebelum dioperasikan, semua bagian mesin harus dicek terlebih dahulu.

Kini, UPT TIK benar-benar memperhatikan pembersihan terhadap server. Jika dirasa telah bersih, barulah jaringan akan dihubungkan ke internet dan dinyalakan.

Hingga Rabu (15/1), UPT TIK telah melakukan pembersihan terhadap 10 dari total 30 server.

Pengecekan dilakukan dengan memeriksa satu-satu server yang disusun dalam rak setelah dialiri listrik. Sepuluh fakultas akan disambungkan ke internet dengan puskom sebagai pusatnya. Namun kata Ridar ada 5 fakultas yang belum bisa tersambung ke internet. Pengecekan dilakukan  mulai dari Domain Name System (DNS).

UPT TIK menyatakan akan mendahulukan server rektorat karena banyak hal penting yang harus didahulukan.

Rabu (15/1), semua fakultas di UNRI telah selesai melaksanakan Ujian Akhir Semester. Artinya, nilai mahasiswa akan segera diinput oleh dosen ke portal akademik. Jika server terbaca, maka penginputan nilai bisa segera dilakukan.

Pihak Biro Akademik akan mengumumkan bahwa dosen menginput nilai secara manual dengan Microsoft Excel jika server tidak bisa diakses sampai hari Minggu. Hasilnya akan diserahkan langsung ke bagian akademik.

Terkait server wisuda akan dipastikan terlebih dahulu apakah bisa diaktifkan atau tidak. Mengingat wisuda digelar tidak lama lagi, tepatnya 11 dan 12 Maret. Sedangkan pendaftarannya sudah dibuka mulai 9 Januari hingga 9 Februari mendatang melalui portal. Sementara itu, pengisian Kartu Rencana Studi akan dimulai pada 23 hingga 31 Januari.

Ridar menjelaskan, jika server tidak terganggu, seharusnya dalam dua hari (seteleh penghidupan server) sudah bisa digunakan.

“UPT TIK belum bisa memastikan apakah server benar-benar bekerja atau tidak. Kami perlu mengecek dahulu untuk memastikan,” pungkasnya.

Penulis: Firlia Nouratama

Editor: Annisa Febiola