Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Riau (BEM FT UR) gelar sosialisasi Kuliah Kerja Nyata (Kukerta), Kamis (2/4). Berlangsung pukul 4 sore di Lobi FT. Undang Harison selaku Kepala Koordinator Kukerta UR. Tiga hari sebelumnya, Harison juga beri penjelasan Kukerta di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP), tepatnya 31 Maret lalu. Kegiatan dilangsungkan pada waktu yang sama, di Aula Badan Eksekutif Mahasiswa FKIP.

Harison sebutkan datang untuk luruskan informasi yang sudah tersampaikan. “Banyak isu yang beredar,” jelasnya. Ia mengatakan alasan dibuatnya pendaftaran kukerta online untuk hindari kecemburuan pada tiap mahasiswa. Karena banyaknya keluhan, salahkan pihak Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM). “Kalau online mahasiswa pilih sendiri kabupaten, kecamatan, dan desa yang akan dituju. Bahkan teman kelompok juga demikian,” papar Harison didepan mahasiswa.

“Kalau tidak ada kendala minggu kedua April sudah siap untuk daftar kukerta online, karena saat ini program masih uji coba. Namun jika belum, maka kembali seperti dulu. Mendaftar manual,” jelas Ketua Koordinator Kukerta itu. Ia juga paparkan keheranannya pada mahasiswa, karena banyak yang ingin kukerta namun belum jadwal pendaftaran. “Saya bingung, itu karena wajib atau memang ingin,” tukasnya.

Harison beri perbandingan, di Universitas Indonesia tidak wajib ikuti Kukerta. Dari ribuan mahasiswanya, hanya sekitar 300 orang yang mau ikut kukerta atau sejenisnya. Harison yang berdiri diantara mahasiswa itu sampaikan kalau Kukerta UR diatur pada Keputusan Rektor Nomor 193/H.19/AK/2008. Tetapkan sebagai mata kuliah wajib dengan bobot 4 Sistem Kredit Semester (SKS), dan aturan lainnya.

Secara teoritis, jelas Harison, mahasiswa boleh ikut kukerta jika sedang atau telah menempuh lebih 100 sks. “Maksudnya telah menempuh bukan lulus,” tegas Harison. Ia juga paparkan, sistem pendaftaran online minimal 2 orang dari tiap fakultas beda jurusan dan tidak boleh satu jenis kelamin, harus ada laki-laki dan perempuannya.

“Kriteria Kukerta kebangsaan itu bagaimana pak,” tanya Syifani mahasiswa Ilmu Ekonomi Fakultas Ekonomi. Harison menjawab, kalau Kukerta kebangsaan akan dilangsungkan pada 1 Agustus hingga 1 September, hanya sebulan. Namun ada proses seleksi. Untuk kriteria diserahkan pada tiap Perguruan Tinggi Negeri (PTN). “UR saat ini sedang meyusun aturannya,” jawabnya.

Wahyu Jurusan Teknik Kimia juga tanyakan mekanisme Kukerta kebangsaan. “Kukerta kebangsaan jatahnya atau kuota yang disiapkan itu sedikit, maka didahulukan Kukerta reguler. Jika pengumumannnya sudah keluar akan dikabari juga,” jawan Harison.

Faisal Tanjung selaku Mentri Advokasi BEM FT katakan tujuan kegiatan untuk sosialisasikan sistem baru Kukerta 2015. Dan banyak isu yang beredar di kalangan mahasiswa yang tidak benar. “Jadi untuk pastikan bagaimana sistemnya, kami undang langsung ketua kukerta untuk fasilitasi mahasiswa,” kata Faisal. Ia berharap mahasiswa khususnya FT bisa mengerti dengan informasi yang sudah diterima, dan tentunya harus aplikasikan ilmu yag sudah didapatkan ditempat kukerta.

Hal senada juga dilontarkan oleh Fauzi, Ketua Dinas Sosial Politik BEM FKIP UR. Kajian yang digelar agar mahasiswa angkatan 2012 lebih siapkan diri dari sekarang, dan lebih matang lagi saat tiba dilapangan atau tujuan kukerta. #Trinata Pardede, (*20)