Gerbang penerimaan mahasiswa baruUniversitas Riau (UNRI) kembali dibuka. Ada tiga jalur yang akan menyeleksi calon mahasiswa. Yaitu Seleksi Nasional Berdasar Prestasi atau SNBP, Seleksi Nasional Berdasarkan Tes atau SNBT, dan terakhir ada Mandiri. Hal ini disampaikan langsung oleh Panitia Penerimaan Mahasiswa Baru (PMB) UNRI, Rahman Karnila pada Kamis (9/2).
Lanjut Rahman, ada 30 persen kuota untuk jalur SNBP. Lalu ada 40 persen kuota jalur SNBT. Terakhir, maksimum 30 persen dijalur mandiri.
Uraian ini disampaikan Rahman pada helatan Sosialisasi Pelaksanaan Penerimaan Mahasiswa Baru di Ruangan Kunto Darussalam Rektorat UNRI.
Mengenai jalur SNBP, Rahman pinta supaya pihak sekolah sesuaikan kriteria berdasarkan aturan. UNRI tentukan patokannya berupa nilai raport lima semester, dua nilai mata pelajaran yang ditentukan, dan portofolio.
Tambahnya, akan ada sanksi bagi siswa yang dinyatakan lulus namun tidak lakukan registrasi. Hal demikian karena akan mempengaruhi kuota yang telah disediakan.
Terkait jalur mandiri, dibagi menjadi tiga pilar. Jatah 15 persen untuk Penelusuran Bibit Unggul Daerah dan Penelusuran Minat Bakat atau PBUD/PBM. Kemudian, kuota 15 persen untuk Seleksi Mandiri Masuk Perguruan Tinggi (SMMPTN). Juga ada jalur kerja sama dengan Fakultas Teknik, Ilmu Keperawatan, dan Fakultas Kedokteran.
Adapun penilaian PBUD/ PBM berdasarkan nilai akademik dan prestasi. Untuk SMMPTN penilaian berdasar pada hasil ujian tulis.
Kepala Biro Akademik Dessy Riasari sampaikan alur penerimaannya. Mulai dari jalur SNBP yang telah dibuka sejak 14 hingga 28 Februari lalu. Kemudian SNBT pada 23-14 April mendatang.
Untuk jadwal pendaftaran PBUD/ PBM dibuka pada 10 Juni – 10 Juli, dan SMMPTN Barat 1 April – 27 Juni.
“Jadwal dapat berubah. Jika ada perubahan dari pusat,” ungkapnya.
Tambah Dessy, untuk penetapan Uang Kuliah Tunggal atau UKT, tidak dipengaruhi jalur penerimaan. Namun berdasarkan kemampuan ekonomi dari tiap mahasiswa.
“Penetapan UKT dari klasifikasi 1–6 itu adalah berdasarkan kemampuan ekonomi mahasiswanya,” terangnya.
Ia pun berpesan supaya peserta calon ujian membaca dan memahami informasi dengan teliti. Tentunya dari media yang resmi.
Penulis: Fitri Pilami
Editor: Ellya Syafriani