Suwondo : Siapkan Mental dan Fisik Jelang Pembekalan

Pra Pembeklaan Kuliah Kerja Nyata atau Kukerta Kebangsaan khusus mahasiswa UR dan UIN Suska Riau usai dilaksanakan. Pertama helat di Auditorium Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Riau (FMIPA UR) (6/6), dan di Islamic Center UIN Suska Riau, (29/6). Selanjutnya pembekalan Kukerta Kebangsaan akan dilaksanakan pada 29 hingga 31 Agustus 2015 di Bangkinang, diikuti seluruh peserta Kukerta Kebangsaan.

Suwondo selaku Ketua Panitia Kukerta katakan pengumuman lokasi desa dan Dosen Pembimbing Lapangan atau DPL akan usahakan dalam minggu ini, paling lambat sebelum lebaran. Ia sebutkan, akan diumumkan lebih lanjut. Secara umum, jelasnya pada 28 Juli sudah di kampus dan akan berangkat menuju Bangkinang.

Awalnya pengumuman nama kelompok akan dilakukan pada pra pembekalan kedua, tapi ada perguruan tinggi yang lambat kirimkan nama mahasiswanya. Hambatannya karena komunikasi dengan perguruan tinggi lain via email. Pendaftaran mahasiswa Kukerta Kebangsaan dari kampus lain telah ditutup pada 4 Juli 2015. Total terakhir peserta sebanyak 662 mahasiswa, 270 diantaranya mahasiswa dari UR dan UIN Suska Riau.

Suwondo katakan pembekalan akan dilaksanakan selama 24 jam, mulai bangun pagi, kegiatan rohani, apel pagi, dan lainnya sudah dijadwalkan. Ia tambahkan pembekalan tidak jadikan mahasiswa seperti tentara, tetapi ada nilai militer yang ingin ditanamkan, yaitu kebangsaan dan disiplin. “Kami pesankan pada tentara bagaimana membangun kekompakan, rasa memiliki, senasib sepenanggungan,” jelasnya saat dijumpai diruangannya, Senin, (6/7).

“Tidak hanya nilai kebangsaan, akan ada outbond, guna meningkatkan fisik dan mental mahasiswa,” ujar Suwondo. Menurutnya, terkadang ada mahasiswa punya fisik kuat, namun mentalnya lemah. Maka diharapkan, mereka mampu menghadapi suasana di kampung yang serba terbatas. Misalnya, di Pelalawan masih ada beberapa daerah tidak ada listrik. Suwondo berpesan, persiapan teknis mahasiswa sebelum pembekalan ialah siapkan fisik dan mental, serta perlengkapan personal seperti pakaian dan lainnya.

“Mengingat kegiatan banyak dilapangan, maka jangan kayak traveling naik pesawat,” ujar Suwondo. Menurutnya, boleh bawa koper, tapi mungkin lebih baik yang fleksibel saja. Karena akan menghadapi desa yang berair, rawa, dan peluang terjadinya kebakaran hutan dan lahan juga besar.

Terkait info yang beredar terkait pembiayaan konsumsi Kukerta Kebangsaan ditanggung oleh pihak desa di salah satu kecamatan di Kabupaten Siak, Suwondo katakan sampai saat ini belum mendengar hal tersebut. Namun ia dan tim sudah bertemu dengan wakil bupati Siak dan belum mendapatkan jawaban hingga saat ini. “Kalau berita itu betul resmi dari pak camat atau bupati alhamdulillah, tapi yang sebenarnya kita minta adalah rumah,” ujarnya.

Biaya makan selama dilokasi, Suwondo katakan akan ditanggung oleh mahasiswa, tapi panitia kemungkinan akan beri bantuan sekitar tiga juta tiap desa. Sementara transportasi, baliho dan spanduk posko akan disiapkan oleh pihak pelaksana. “Pendanaan kita andalkan sponsorship, seperti seragam. Transportasi coba sponsorship dengan Chevron, tetapi sampai hari ini belum ada jawaban,” jelasnya. #Agus Alfinanda