Suwondo : Usai Pembekalan, Mahasiswa Langsung Menuju Lokasi Kukerta

Hingga H-15 Pembekalan Kuliah Kerja Nyata (Kukerta) Kebangsaan di Batalyon 132 Salo, Bangkinang panitia masih bekerja agar pelaksanaannya lancar. Terutama persiapan kedatangan tamu dari perguruan tinggi diseluruh Indonesia ditambah Universiti Teknologi Mara dari Malaysia.

Jadwal keberangkatan ke Bangkinang diperkirakan pukul 13.00 – 15.00, 28 Juli 2015. Seluruh peserta harus tiba di LPPM sebelum pukul 14.00. Khusus mahasiswa UR dan UIN Suska Riau diharapkan datang pada 27 Juli di LPPM. “Kumpul terlebih dahulu dengan Dosen Pembimbing Lapangan (DPL), seperti peserta Kukerta Reguler ngumpul,” jelas Suwondo, selaku Ketua Panitia Kukerta Kebangsaan 2015, Senin (13/7).

Suwondo berharap mahasiswa langsung bawa perlengkapan untuk sebulan. Karena usai pembekalan akan langsung berangkat menuju lokasi kukerta masing-masing. Ia sebutkan, mahasiswa hanya perlu bawa perlengkapan pribadi seperti pakaian. “Jadi tidak harus bawa kompor. Namun jika mahasiswanya ingin bawa laptop dan printer dipersilahkan, minimal satu tiap kelompok sudah cukup. Karena masih ada lokasi seperti Pelalawan belum punya listrik,” lanjutnya.

Ia jelaskan lagi, mahasiswa akan tempatkan di rumah penduduk. Kepala desa akan mengatur di lokasi setelah serah terima di kecamatan. Satu rumah akan diisi dua atau tiga orang, tergantung rumah penduduknya. “Untuk bekal awal, rencananya panitia akan siapkan dana kolektif sekitar 3 juta tiap desa,” ujar Suwondo.

Mengenai lokasi kukerta, Suwondo katakan mahasiswa tidak perlu melakukan survei. Fasilitas rumah, ia sebutkan tidak bisa gambarkan kondisinya. Setidaknya ada gambaran bagi peserta kukerta bagaimana rumah di kampung. Maka bayangkan yang paling minim dulu. Ia juga sebutkan perjalanan menuju lokasi. Lalui jalur darat dengan bus dan akses jalan sudah bagus meski masih terdapat masih jalan perkerasan di beberapa daerah. Khusus Meranti akan gunakan dua transportasi, pertama jalur darat hingga Buton setelah itu akan menyeberang menggunakan speedboat.

“Program kerja tidak hanya dari panitia, bisa improvisasi dari proker mahasiswa,” jelasnya. Menurutnya, program kerja akan tergambar saat tiba di lokasi, saat ini sudah ada sedikit gambaran seperti Masyarakat Peduli Api (MPA) di Siak dan Bengkalis.

Suwondo akui ada beberapa kendala panitia jelang pelaksanaan Kukerta Kebangsaan. Menurutnya lambatnya data yang masuk dari universitas lain dan situasi di daerah. Karena hampir semua kepala daerah merupakan Pelaksana tugas atau Plt—habisnya masa jabatan pada Agustus. #Agus Alfinanda