Tambah Personil, Upaya Satpam Unri Tingkatkan Keamanan

Universitas Riau (Unri) menambah personil Satuan Pengamanan (Satpam), sebanyak 27 orang bergabung. Sehingga total personil mencapai 168 personil, sejak Minggu (13/10).

“Penempatan personil di Universitas Riau tersebar di empat lokasi utama,” ujar Kepala Keamanan Elianto, Rabu (4/9).

Dia menjelaskan Kampus Panam menjadi fokus utama pengamanan. Di Kampus Panam terdapat 21 area parkir motor dan 12 area parkir mobil resmi. Area parkirnya cukup besar, kata Elianto.

“Kami berfokus pada pengawasan parkiran resmi, walaupun parkir yang tidak resmi tetap kami kontrol,” ujarnya.

Pengawasan lebih fokus pada parkiran resmi , meski telah menambah anggota keterbatasan personil masih jadi kendala. Parkiran liar juga jadi fokus, namun tak maksimal.

“Patroli jadi terburu-buru. Jadi pengawasan parkiran resmi menjadi prioritas,” tambah Elianto.

Fakultas pencetak calon guru memiliki personil pengaman terbanyak, totalnya ada 10 satpam. Ada sebanyak empat area parkir motor dan satu area parkir mobil yang harus diawasi.

“Mahasiswa FKIP kebanyakan menggunakan motor. Berdasarkan survei, hanya sedikit yang naik bus jadi kita sesuaikan jumlah personil di sana,” tambah Elianto.

Ada beberapa trobosan dari satpam Unri, seperti penggunaan absensi sidik jari dan patroli intel. Absensi sidik jari atau fingerprint berguna untuk memantau kehadiran dan kegiatan satpam tiap agendanya.

“Dengan sistem absen ini, kita bisa memantau siapa yang bertugas dan memastikan patroli berjalan sesuai jadwal,” ujarnya.

Sedangkan patroli intel satpam telah berlangsung sejak penerimaan mahasiswa baru tahun ini. Patroli intel adalah pengawasan keamanan oleh satpam tanpa seragam. Berguna untuk meningkatkan efektivitas pengawasan, kata Elianto.

“Kami selalu melakukan patroli dan satpam intel ini adalah inovasi baru untuk pencegahan,” tambahnya.

Mahasiswa Fakultas Teknik Rangga berpendapat penambahan intel satpam adalah langkah positif. “Harus diawasi agar tidak disalahgunakan,” ucapnya.

Terkhusus di fakultas yang rawan, lanjut Rangga. Dia juga menyinggung kondisi parkiran yang terbatas di fakultasnya. Meski punya empat area parkir resmi, masih banyak mahasiswa parkir liar. Hal ini menunjukkan bahwa kapasitas parkir resmi masih kurang.

“Terutama di depan laboratorium,” lanjut Rangga.

Kendati begitu, menurutnya satpam sudah melakukan tugasnya dengan baik. Terutama sata mengamankan barang-barang, misalnya kunci motor yang tertinggal.

Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Afanin juga mengeluh terkait peraturan keluar masuk parkiran kampus.

“Menurutku FISIP nggak jelas, keluar masuknya nggak teratur,” ucapnya.

Menurutnya, terkadang sistem menggunakan satu Kartu Tanda Mahasiswa (KTM) untuk dua orang. Jika antre baru satu orang, satu KTM.

Baca juga: Sistem Barrier Gate FISIP: Apakah Efektif?

“Ini nggak efektif. Seharusnya satu KTM itu untuk satu motor tapi konsisten gitu lho,” keluhnya.

Afanin berharap satpam dapat terus berinovasi. Pun, tegas dalam menjaga keamanan di lingkungan kampus. ”Semoga dengan adanya satpam intel lingkungan Universitas Riau lebih terjaga ya,” harap Afanin.

Elianto menyatakan kerja sama antara satpam dan mahasiswa penting untuk menjaga keamanan kampus. Dia berharap mahasiswa lebih disiplin dalam mengikuti aturan parkir dan kemanan.

“Satpam hanya bisa menjalankan tugasnya jika mahasiswa juga ikut mendukung. Kami di sini untuk memastikan lingkungan kampus aman dan nyaman bagi semua,” tutup Elianto.

Penulis: Rias Smith Veraldha
Editor: Fitriana Anggraini