Empat kalung peresmian pengukuhan telah disiapkan Ketua Senat Adel Zamri. Pengalungan rantai tersebut menjadi simbolis penobatan guru besar Universitas Riau ke empat kalinya pada tahun ini. Kegiatan dilaksanakan di Gedung Pusat Kegiatan Mahasiswa, Kampus Gobah pada Rabu (12/10).

Bersama dengan ketukan palu oleh Adel, penobatan guru besar UNRI resmi dibuka. Adel kukuhkan empat nama dengan latar belakang tiga fakultas yang berbeda. Pertama berasal dari Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Adalah Moh. Danil Hendry Gamal dan Rakhmawati Farma.

Gamal sendiri ditetapkan sebagai guru besar dalam bidang Optimasi dan Matematika Terapan. Dalam pidatonya, ia bercerita tentang keputusan bermatematika untuk masalah optimalisasi. Yakni seberapa optimis kita dalam mengambil keputusan prosedur bermatematika dalam bidang masalah lokasi fasilitas dalam kehidupan sehari-hari.

Tambahnya, dalam kehidupan sehari-hari pun akan dihadapkan dengan masalah bermatematika. Misalnya seseorang yang akan membangun atau mengambil rumah. Pastinya akan berfikir lokasinya apakah strategis atau tidak.

“Apabila fasilitas yang akan kita tempatkan itu lebih dari satu, misalkan dua fasilitas, secara matematika memiliki banyak cara penyelesaiannya,” ujarnya.

Kemudian Farma yang dipercayakan menjadi guru besar bidang Ilmu Fisika Material sampaikan orasi ilmiah yang bertajuk Green Synthesis untuk Piranti Penyimpanan Energi Superkapasitor.

Rakhmawati bilang, krisis energi global yang terjadi di pelbagai negara, termasuk Asia disebabkan oleh peningkatan konsumsi bahan bakar fosil. Diperkirakan peningkatan tersebut terus naik hingga tahun 2050.

Sambungnya, para peneliti melakukan riset bagaimana mentransfusikan bahan bakar fosil menjadi sumber energi terbarukan. Seperti tenaga air, energi angin, energi pasang surut, dan energi matahari. Akan tetapi sumber energi ini mengalami ini fenomena alam yang tidak tetap. Contohnya matahari yang tidak bersinar setiap hari, angin yang tidak bertiup selama 24 jam.

Lalu nama selanjutnya diimbau menaiki podium. Terpanggil Seno Andiri yang berasal dari Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik. Laki-laki yang menggeluti bidang Ilmu Manajemen Sumber Daya Manusia (SDM) ini juga menyuarakan pidato ilmiahnya. Judulnya Dinamika dan Tantangan Suksesi Kepemimpinan dalam Bisnis Keluarga Melayu.

Ternyata, kata Seno, bisnis keluarga melayu dapat diaplikasikan dalam memecahkan masalah dinamika dan tantangan seputar kepemimpinan dan manajemen SDM.

“Bisnis keluarga tidak hanya untuk dimiliki, dikelola dan dikendalikan oleh keluarga. Akan tetapi, bagaimana cara keluarga untuk dapat mengatur perusahan. Bisnis keluarga memiliki peran penting dalam perekonomian,” terangnya.

Terakhir ada Nofrizal. Guru besar satu ini berasal dari Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan. Tak beda dengan tiga rekan sebelumnya, ia turut sampaikan orasi ilmiahnya. Judul yang diangkatnya adalah Hasil Tangkapan Sampingan dan Baungan Sebagai Gangguan Biodiversitas di Daerah Penangkapan pada Perikanan Tradisional. 

Nofrizal bercerita tentang mengenai alat tangkap tradisional. Alat tangkap tradisional ini memberikan kontribusi terhadap hasil tangkapan utama, sampingan, dan buangan. Banyaknya alat tangkap yang tidak selektif terhadap spesies dan ukuran hasil tangkapan ikan sehingga menangkap banyak jenis spesies dan ikan berukuran kecil yang belum dewasa. Hal tersebut berdampak terhadap kelimpahan dan stok ikan.

“Jangan dibunuh ikan itu atau ditangkap apabila tidak dimanfaatkan,” tegasnya dalam orasi selama berapa menit tersebut.

Ia sebut bahwa ada enam alat yang pada umumnya populer digunakan nelayan tradisional untuk menangkap ikan. Diantaranya ada gombang, togok, jaring insang udang mantis, bubu dasar, pukat hela dan sodong

Penghujung acara, Rektor UNRI Aras Mulyadi sampaikan bahwa pengukuhan ini telah menambah jumlah guru besar yang ada di UNRI. Kini total seluruhnya adalah 86 yang aktif sedangkan 1 non aktif berasal dari Fakultas Hukum.

Seluruhnya adalah Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan 20 orang, Fakultas Ilmu Sosial dan Politik 5 orang, Fakultas Ekonomi dan Bisnis 11 orang.

Selanjutnya Fakultas Perikanan dan Kelautan ada  19 orang, Fakultas Pertanian 5 orang, Fakultas Teknik 9 orang, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam 16 orang. Lalu terakhir Fakultas Hukum dan Fakultas Kedokteran masing-masing satu orang.

“Sehingga dengan lahirnya guru besar baru maka kita berharap pengembangan Universitas Riau kedepannya akan lebih baik,” tutup Aras.

 

Penulis : Irenne Charistia

Editor : Karunia Putri