“Harapan saya, jaga almamater kita berikan inovasi-inovasi terbaik,” harap Sri Indarti, Rektor Universitas Riau (UNRI) pada Kamis (11/7).
Ia hadir dalam peresmian pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata atau Kukerta 2024. Bertajuk Pemberdayaan Masyarakat Berbasis Sustainable Development Goals (SDGs) yang berlangsung di Lapangan Open Space UNRI.
Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat atau LPPM UNRI, Mubarak katakan pelaksanaan Kukerta kali ini terdiri atas 3 jenis. Adalah Kukerta Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) 10 SKS, MBKM 20 SKS, dan Kukerta Reguler.
Sebanyak 5.210 mahasiswa UNRI mengikuti kukerta tahun ini dari seluruh fakultas, kecuali Fakultas Kedokteran.
“Total mahasiswa secara keseluruhan adalah 5.210 orang,” ujarnya.
Ada pula mahasiswa yang mengikuti KKN (Kuliah Kerja Nyata) Kebangsaan yang berlokasi di Maluku Utara. Serta KKN Internasional di Sumatera Selatan. UNRI mengirim tiga mahasiswa untuk setiap jenis KKN ini.
“Maluku Utara ada tiga orang mahasiswa, KKN Kebangsaan kita mengirim sebanyak tiga peserta,” jelas Mubarak.
Jadwal kegiatan Kukerta Reguler dan Kukerta MBKM 10 SKS mulai dari 11 Juli hingga tanggal kepulangan 23-25 Agustus. Ada 12 kota atau kabupaten di Riau yang menjadi tempat Kukerta UNRI 2024.
“Pelaksanaan Kukerta [berlangsung] di 12 kabupaten atau kota di Provinsi Riau.” Ujar Sri.
Kepala Dinas Kepemudaan dan Olahraga (Kadispora) turut ramaikan, mewakili Gubernur Riau. Ia berharap mahasiswa menjadi agent of change di masyarakat, serta menjaga nama baik kampus.
“Jaga nama baik universitas yang kita banggakan ini,” ujarnya.
Selain penyerahan ke Gubernur Riau yang diwakilkan, pun dilanjutkan dari Gubernur ke bupati atau walikota. Lalu secara simbolis pemasangan selempang kepada perwakilan peserta Kukerta.
Serta penyerahan kartu Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan secara simbolis pula. Diselingi UNRI menandatangani perjanjian kerja sama dengan Kabupaten Indragiri Hilir.
Salah satu peserta Kukerta, Nove Sadri akui kecewa sebab bedanya fasilitas tahun dibandingkan tahun lalu.
“Fasilitas yang dari tahun sebelumnya bisa menjadi lebih baik sekarang malah makin buruk dimana kegiatan peresmian tahun lalu itu dilaksanakan di ruangan indoor,” ujar Sadri.
Pun ia tambahkan, saat peresmian mahasiswa tak fokus mengikuti rangkaian acara.
“Jujur saja banyak orang yang acuh tak acuh akan peresmian tersebut dikarenakan panas terik,” tutup mahasiswa Jurusan Ilmu Ekonomi itu.
Penulis: Rehan Oktra Halim
Editor : Najha Nabilla