UR Masuk 10 Besar Nasional pada PKM 2017

Universtas Riau (UR) buat kegiatan UR menuju 1000 proposal pada Pekan Kreativitas Mahasiswa (PKM) tahun lalu. Proposal yang terkumpul di Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) sebanyak 1117 tetapi yang terdata oleh pihak UR hanya sekitar 1102 proposal. “Waktu itu beberapa mahasiswa ada yang unggah dua kali, jadi terhitung dua data di server,” terang Toni Era Wijaya, Staff Kemahasiswaan.

Pada 9 Maret, Menristekdikti umumkan 92 proposal mahasiswa UR yang lolos dan didanai tahun ini. Ini membuat UR masuk 10 besar nasional berdasarkan jumlah proposal yang didanai. Totalnya Rp 828.500.000 dengan pembagian tiap proposal 5-10 juta.

Di tahun 2015, ada 619 proposal yang diusulkan dan yang lolos didanai tahun 2016 hanya 52 proposal. Sedangkan yang lulus ke Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional hanya 6 proposal.

Sebelum proposal diunggah, pihak kampus mengecek kembali kelengkapan dan kebenaran data proposal yang diajukan mahasiswa. Sebanyak 77 dosen dari berbagai fakultas ditunjuk sebagai re-viewer.

Setelah proses pengecekan, proposal dikembalikan lagi ke mahasiswa agar direvisi ulang. Kemudian dikumpul lagi ke PKM Corner untuk mendapatkan id dan password guna mengunggah proposal ke situs Dikti.

Mahasiswa yang proposalnya lolos, harus mengunggah catatan kemajuan karyanya sebelum diadakan Monitoring dan Evaluasi (Monev) serta laporan akhir jelang pimnas. Mahasiswa juga membuat rincian dana yang mereka pergunakan untuk pembuatan atau penelitian karya atau produk mereka.

Waktu pencairan dana yaitu dua minggu sebelum Monev dilakukan dan hanya 80 persen. Sisanya akan diberikan menjelang Pimnas. “Mei nanti keluar dana, sekarang kami dibantu dana sementara dari dosen pembimbing dulu,” ucap Fadhila Cynthia Sari, mahasiswa Fakultas Perikanan dan Kelautan yang proposalnya lolos.

Sebelum pencairan dana dilakukan oleh Menristekdikti, pihak Kemahasiswaan juga hendak bantu. “Untuk sekarang, kami sudah ajukan permohonan pada rektor mengenai dana talangan, tapi belum tau berapa,” tambah Toni.

Proposal yang paling banyak lulus ialah kewirausahaan dan penelitian eksakta, sedangkan teknologi dan hak cipta sedikit.

Jika tidak lulus tahun ini, pihak UR akan menyaring dan mengunduh kembali seluruh softfile proposal yang memiliki kemungkinan lulus. Kemudian diumumkan kepada dosen pendamping untuk mengarahkan kembali mahasiswa dalam perbaikan proposal.

Kuota Pimnas hanya sekitar 400 judul tiap tahun. Pada 2016, Pimnas diadakan di Institut Pertanian Bogor dengan 441 judul proposal. Bagi mahasiswa yang nanti proposalnya lulus ke Pimnas seluruh biaya akan ditanggung oleh Menristekdikti.*Irma Susanti