Hary Budiarto, Deputi Informasi dan Data Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) beri penjelasan terkait platform baru KPK yakni JAGA. Diskusi berlangsung di ruang alamanda Hotel Grand Central Pekanbaru pada Kamis (8/12).
Hary Budiarto jelaskan bahwa platform JAGA merupakan aplikasi keluaran terbaru KPK yang berfungsi sebagai instrumen pencegahan korupsi. Sebagaimana tercantum dalam Pasal 12 dan 13 UU no 30 tahun 2002 yang menjelaskan tentang kewenangan KPK.
“Jadi, platform ini termasuk bagian dari kewenangan KPK yakni monitoring dan perbaikan sistem, itu tercantum dalam pasal tersebut,†terang Hary Budiarto.
Lebih lanjut Hary sampaikan bahwa saat ini KPK tetap melakukan fungsinya dalam penindakan, seperti penyelidikan, penyidikan dan penuntutan. Disamping itu, kegiatan pencegahan juga gencar dilakukan.
Logo JAGA memiliki makna. Bentuk sirkuit Printed Circuit Board melambangkan aplikasi yang terintegrasi ke seluruh pemangku kepentingan. Simbol lingkaran biru, oranye dan hijau adalah prinsip transparansi, partisipasi dan inovasi. Bentuk font yan terlihat luwes menandakan kedinamisan masyarakat. Huruf G yang berbentuk angka 9 merupakan tarhet 9 nilai integritas meliputi jujur, peduli, mandiri, disiplin, tanggung jawab, kerja keras, sederhana, berani dan adil.
Latar belakang dan tujuan dibuatnya JAGA untuk menciptakan layanan publik yang transparan, inovatif dan brorientasi pada kebutuhan masyarakat dalam rangka pencegahan korupsi. Untuk meningkatkan keterlibatan masyarakat dalam pemantauan dan pelaksanaan kegiatan layanan publik di bidang pendidikan, kesehatan dan tata kelola pemerintahan serta menjadi sarana bagi pemangku kekuasaan untuk melakukan konsolidasi dan pengawasan internal untuk mencegah tindak korupsi.
Aplikasi JAGA bisa diunduh melalui play store pada telepon seluler berbasis android atau Ios. JAGA sudah terkoneksi dengan beberapa institusi pemerintah, sehingga apabila ada masyarakat yang memberikan laporan, institusi terkait juga akan mendapat informasi.
Aplikasi JAGA, dipantau langsung oleh KPK, memungkinkan masyarakat untuk memperoleh informasi yang lengkap, termasuk prosedur yang diperlukan untuk pelayanan publik dan biaya resmi.
JAGA juga jadi bentuk kepedulian dan peran masyarakat dalam mencegah tindak korupsi baik itu kepada sekolah, rumah sakit dan perizinan. Dengan adanya aplikasi ini diharapkan masyarakat dapat memantau kegiatan institusi pemerintah dan pelayanan publik.
Di dalam JAGA ada beberapa pilihan yakni JAGA Sekolahku, JAGA Puskesmasku, JAGA Rumah Sakitku dan JAGA Perizinanku. Hary Budiharto mencontohkan JAGA Sekolahku. Ketika membuka menu tersebut, pengguna bisa mencari sekolah yang hendak dilihat, kemudian bisa memantau aspek teknis seperti jumlah kelas tersedia, berapa pengajar, berapa murid hingga anggaran masuk dan keluar sekolah. Disamping melihat, pengguna bisa memberikan cerita dan masukan untuk sekolah tersebut. Ini berlaku untuk jenis pilihan selain JAGA Sekolahku.
Pemahaman platform sistem JAGA meliputi konsolidasi data dan aksi pencegahan korupsi untuk kementerian atau lembaga dan pemerintah daerah, penggunaan aplikasi komputer berbasis mobile dalam akses transparansi data dan informasi, sarana berbagi cerita nyata masyarakat dalam pendidikan anti korupsi, pengaduan masyarakat terintegrasi dengan Layanan Aspirasi dan Pengaduan Online Rakyat (LAPOR-KSP) serta monitoring aparat pemerintahan dalam merespon umpan balik dari masyarakat.
“Di dalam JAGA ada yang namanya bagi cerita dan pengaduan, bedanya kalau bagi cerita itu informasi mengenai pencerita ditampilkan, tapi informasi untuk diri pengaduan tidak,†imbuh Hary kemudian.
Rahma, perwakilan SPAK Kepulauan Riau beri usul untuk menambah satu jenis JAGA lagi, yakni JAGA APBD. Hal ini dikarenakan legislator penyumbang tingkat korupsi yang besar sehingga perlu dilakukannya pengawasan. “Misalnya titipan proyek dan lain-lain,†Rahma mencontohkan
Tarmidzi, perwakilan Fitra Riau juga beri usul untuk menambah JAGA Partai Politik. “Seperti yang kita tau bahwa Parpol ini rentan akan susupan seperti itu, jadi perlu dijaga.â€
Hary Budiarto kemudian beri tanggapan. Ia sampaikan bahwa untuk APBD sendiri sudah ada sistem yang mengaturnya seperti e-planning dan e-budgetting. Disitu akan dilampirkan mengenai data keuangan instansi. Sedangkan untuk JAGA Parpol, sedikit sulit karena harus ada dasarnya, mau menjaga seperti apa. Jika Jaga Sekolahku, yang mau dijaga mengenai keuangan sekolah, untuk Jaga Rumah Sakit mengenai ketersediaan pelayanan rumah sakit.
Diskusi terkait platform JAGA dihadiri berbagai kalangan seperti Saya Perempuan Anti Korupsi (SPAK) wilayah Sumatera, Kementerian Agama, Kepala Sekolah dan Guru SMP 27 Pekanbaru, Fitra Riau, Siklus, Jikalahari, LAPD, LALH, Koalisi Rakyat Riau, Grasi dan Bahana Mahasiswa.
Kegiatan dimulai pukul 19.40 dan berakhir pukul 21.30. *Rizky Ramadhan