Bisnis Indonesia berkolaborasi dengan PT Pegadaian pada Kamis, 19 Juni 2025 dalam kelas menulis (kelas menulis) terkait produk pegadaian di Gade Coffe, Pekanbaru. Selain kelas menulis, bahas juga investasi emas yang memiliki keunggulan dan sebagai alternatif untuk menjadi miliarder.
Narasumber sekaligus pemateri saat itu, Rosnandar Abrianto atau yang kerap disapa Nandar, menjelaskan terkait pengetahuan dasar PT Pegadaian. Serta cara kerja beserta produk-produknya.
Pegadaian dulunya bernama Bank Van Leening pada masa kolonial Belanda. Berdiri sejak 1901, bertujuan melayani masyarakat untuk peningkatan inklusi keuangan. Pegadaian menjadi bank bullion (lembaga keuangan perdagangan spesialisasi dan penyimpanan logam mulia) dengan BSI dan diresmikan oleh Prabowo Subianto.
Konsep pegadaian adalah lembaga keuangan yang meminjamkan pinjaman dengan barang bergerak yang dikenal dengan barang gadai. Barang gadai itu sendiri dulunya dapat berupa panci, kuali, dan barang lainnya. Namun, Nandar lebih lanjut menambahkan bahwa sekarang barang gadai lebih mengarah pada barang yang nilai ekonominya tinggi. Seperti elektronik, kendaraan, bahkan emas yang memiliki investasi jangka panjang.
Di sisi lain, Nandar menyatakan bahwa banyak orang tua hingga generasi milenial yang masih suka menggunakan cara kuno ketika menabung emas melalui toko fisik. Ada banyak persyaratan disertai dengan harga yang tidak konsisten. Apalagi sedikit sekali dari generasi milenial yang mau menyisihkan uangnya untuk investasi emas.
Disadur dari IDN Times, tercatat 10,7 persen dari pendapatan yang ditabung oleh milenial, hanya 2 persen yang berinvestasi. “Misalnya sebulan dapat gaji sepuluh juta, tapi hanya satu juta yang diinvestasikan,” terang Nandar.
Melalui presentasinya, Nandar menjelaskan apa saja keunggulan investasi emas yang dapat diperoleh melalui Pegadaian. Mulai dari asetnya yang nyata, mudah dibawa dan disimpan, mudah dijual atau dijadikan jaminan, nilai jarang turun bahkan terus naik, sangat pribadi, dan perlindungan universal yang diakui di semua tempat dan negara.
“Misalnya ada keluarga yang sakit, tapi kamu lagi tidak memegang uang tunai dan kamu jaminkan emas kamu sama teman kamu, pasti dia mau meminjamkan uangnya,” jelas Nandar.
Selanjutnya Arif Gunawan memaparkan tabel mengenai pencapaian Pegadaian yang berhasil mencapai angka miliaran pada tahun 2024 lalu. Segmen emas juga mencetak nilai miliar pada baris terakhir.

Nandar kemudian juga menjelaskan jenis-jenis produk investasi emas di Pegadaian. Produk pertama ada tabungan emas dengan sistem menabung emas pada umumnya. Kita melakukan jual beli emas, kemudian nilai rupiahnya akan dikonversikan ke harga emas saat itu. Namun, dalam bentuk saldo yang memiliki fasilitas bisa dicetak, digadai, dijual dan ditransfer.
“Bentuknya masih saldo, begitu lunas (ingin diambil) baru dapat fisik dan ada buku tabungannya juga,” jelas Nandar. Ketika ingin mengambil tabungan emas, bisa langsung datang ke gedung Pegadaian atau melalui aplikasi Pegadaian Digital.
Sementara untuk cetak fisik, dapat memilih jenis emas apa saja sesuai dengan jumlah saldo tabungan. Nilai bunganya Rp 30 ribu per-tahun dan bisa didepositokan (ditambah) dengan syarat tertentu.
“Kalau tabungan emasnya banyak dan tidak dipakai-pakai, akan didepositokan,” lanjut Nandar kemudian. Tabungan emas ini dapat dimulai dari lima ribu dan nilai konversinya senilai 0,01 gram.
Kedua ada cicil emas—dulu bernama mulia (murabahah logam mulia)—yang dapat diakses secara personal maupun kelompok, dan sudah berbentuk komoditas bukan lagi mata uang. Mulai dari emas UBS, Galeri, Lotus Archi hingga Antam. Memiliki keunggulan 24 karat jaminan sertifikat asli, DP ringan mulai dari 15 persen. Jumlah angsuran tetap meski harga naik, karena harga cicil adalah harga ketika akad.
Nandar kemudian menyarankan ketika kita memiliki sedikit uang, menerapkan prinsip pembelian bertahap (ada uang beli emas). “Beli emas itu sedikit-sedikit, tapi sedikit-sedikit beli emas,” ujarnya.
Produk investasi selanjutnya adalah gadai emas dengan produk batang emasan. Dikutip dari Sahabat Pegadaian, gadai emas adalah kredit dengan sistem gadai untuk konsumsi maupun produksi dengan jaminan emas sesuai jenisnya.
Produk ini juga berlaku untuk gadai perhiasan dan disebut sebagai krasida (kredit angsuran bulanan dengan jaminan emas). “Boleh untuk perhiasan, namanya krasida,” ungkap Nandar.
Artikel Sahabat Pegadaian juga menjelaskan, produk lainnya adalah titipan emas. Produk satu ini menyediakan penitipan emas dengan adanya biaya titip dan jangka waktu yang telah ditentukan.
Penulis: Talita Nur Havizah
*Tulisan ini bagian dari Kelas Kepenulisan oleh Bisnis Indonesia dan PT Pegadaian