Malam itu, Eva Ningsih mengeluh pada data logbook Kuliah Kerja Nyata (Kukerta) yang sudah ia unggah hilang. Ia merasa sulit jika harus mengisi ulang. Mahasiswa Jurusan Pendidikan Masyarakat Universitas Riau (UNRI) ini mengetahui perihal itu usai melihat unggahan beberapa temannya, Rabu (8/9).
Akun Instagram Kukerta juga umumkan hal serupa. Solusinya, Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) minta mahasiswa mengisi ulang logbook. Logbook pada Kukerta UNRI merupakan indikator penting sebagai penilaian. Isinya berupa laporan kegiatan harian yang dilakukan mahasiswa saat mengabdi kepada masyarakat.
Health alert over men using steroids to get ‘Love Island look’ best places to buy steroids the daily lies from big pharma whore bloomberg news – paulcraigroberts.org
“Perjuangan kelompok kami rasanya sia-sia. Tengah malam harus mengisi logbook agar memastikan tidak ada ketinggalan sehari pun. Tapi pas dengar kabar hard disk-nya rusak, tentu berharap LPPM masih ada back up, khususnya logbook agar tidak semuanya hilang.â€
Menurut Eva, hal serupa dapat kembali terulang. Sistem akan down, sebab pengisian yang serentak oleh mahasiswa Kukerta gelombang satu hingga tiga. Hal ini karena mahasiswa wajib mengikuti jadwal yang tak berbeda dengan sebelumnya.
Besri Nasrul selaku Koordinator Pusat Layanan Kukerta menyebut, permasalahan ini terjadi akibat banyaknya data yang dimuat ke dalam peladen atau server. Akibatnya, sistem down hingga berujung kerusakan pada diska atau hard disk.
Ia berharap, mahasiswa dapat mengikuti prosedur dengan benar dan tepat saat mengaktivasi akun. Terutama Ketika hendak mengisi ulang logbook. “Ada Nomor Induk Mahasiswa yang salah. Terus ada juga kalau dia pakai nama marga, harusnya pakai terus, jangan disingkat.â€
Mahasiswa, menurut Besri harusnya tidak terlalu risau jika lupa dengan kegiatan yang dilakukan. Sebab, di samping logbook, ada juga laporan akhir sebagai luaran dari program Kukerta.
Perihal jadwal pengisian, tak ada perubahan. Hal itu dinyatakan oleh Romi Kurniadi—Staf LPPM. “Kan nanti ada lagi masa revisi, masih panjang waktunya,” begitu kata Romi. Ia juga akui, kehilangan data seperti ini adalah hal yang baru, belum pernah terjadi.
Sementara itu, Iswadi selaku Kepala Unit Pelaksana Teknis Teknologi Informasi dan Komunikasi berpendapat bahwa portal Kukerta bersifat mandiri. Artinya, pihak LPPM yang mengelolanya.
Lanjut Dosen Teknik Elektro ini, LPPM dengan UPT TIK hanya terjalin saat sinkronisasi basisdata yang dilakukan mahasiwa Kukerta. Setiap data dalam diska perlu dicadangkan secara berkala agar sistem tidak down.
“Kalau hard disk rusaknya ada backup, mungkin masih bisa diperbaiki untuk diakses. Kalau tidak ada backup pada hard disknya, ya mau tak mau, mungkin harus diulang,†ujar Iswadi. Ia juga menuturkan bahwa setiap hardisk memiliki jangka waktu tertentu. Perlu diservis atau diganti.
Reporter: Juanito Stevanus
Editor: Andi Yulia Rahma