Himpunan Mahasiswa Kimia atau Himaki menggelar Milad ke-36 bertajuk Merayakan Rasa, Merajut Asa, Menyulam Cerita, Himaki dalam Detak Kita. Kegiatan berlangsung di ruang Auditorium Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Riau (FMIPA Unri), Minggu (20/4).
Ketua Pelaksana Milad, Jhodye Fortunate menyebutkan bahwa Himaki pertama kali didirikan pada 28 Maret 1989. Kegiatan ini hadir untuk memperingati bahwa himpunan itu telah berdiri selama 36 tahun lamanya.
“Milad ini diadakan untuk mahasiswa aktif, pengurus Himaki, alumni, serta dosen agar dapat mengingat kembali perjalanan panjang dari Himaki,” ucapnya.
Jhodye juga menyatakan beberapa manfaat dari penyelenggaraan kegiatan ini. Di antaranya tips dan pengalaman seputar perkuliahan Jurusan Kimia, serta insight tentang dunia kerja dari sudut pandang alumni.
Ketua Jurusan Kimia Unri, Sofia Anita menyampaikan kata sambutan sekaligus membuka Acara Milad Himaki ke-36. Wanita kelahiran tahun 1965 itu mengatakan bahwa Himaki merupakan himpunan pertama yang didirikan di Unri.
“Tujuan dibentuknya Himaki adalah agar dapat bermanfaat, menjawab masyarakat, dan menjadi sahabat baik masyarakat,” tutur Sofia, mewakili pesan Ketua Himaki pertama yang tidak bisa hadir dalam kegiatan tersebut.
Ketua Ikatan Alumni Kimia (Iluni), Marjon Dravel mengatakan dia merasa sangat terhormat dan bangga karena turut diundang. Acara ini harus tetap dilaksanakan dan dikembangkan. Dia berharap Himaki dan Alumni Kimia dapat memanfaatkan forum ini sebagai wadah untuk menjalin kerja sama.
“Pengalaman organisasi di kampus menempah kita menjadi orang hebat di luar sana,” tutur Marjon. Dia singgung soal mahasiswa kimia yang lintas profesi menjadi politikus. Ada alumni dari kimia yang terjun ke dunia politik, tambahnya.
Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) Yulisman menjadi salah satu tokoh yang sempat disinggung Marjon dalam ceritanya. Marjon bilang Yulisman merupakan Alumni Kimia FMIPA Unri.
Tidak ketinggalan, Alumni Kimia Angkatan 2019, Muhammad Abdul Karim juga menyampaikan kata-kata penyemangat untuk mahasiswa yang hadir. Dia memberi saran ketika turun ke dunia kerja, jangan hanya sekadar fokus bekerja tetapi juga bersosialisasi dan bermasyarakat. “Jadilah mahasiswa yang gila, alias yang penuh ambisi,” ujar Karim.
Karim menambahkan agar jangan menjadikan organisasi sebagai penghambat akademik. Sementara itu, Marjon melanjutkan Himaki harus bisa menciptakan pemimpin-pemimpin yang ekslusif meski di tengah kesibukan seorang mahasiswa.
“Jadilah saintis yang juga aktivis, yang tidak hanya sekedar saintis, tetapi juga bisa menyampaikan apa yang ada dalam pikiran kita,” tutur Marjon.
Koordinator Acara Milad, Ihsanul Hakim Arfi mengatakan sempat terjadi kendala. Seperti adanya perubahan tanggal penyelenggaraan dan ruangan reservasi yang belum mendapat kepastian. Meskipun begitu, acara tetap terlaksana dengan baik. “Kalau waktunya cukup pasti tidak akan menjadi kendala,” tutup Ihsan.
Penulis: Sherly Ananda
Editor: Fitriana Anggraini