Labor Ikom Belum Siap Difungsikan

Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi sampaikan rasa kecewa dengan menyebar gambar yang berupa sindiran pada laboratorium Ilmu Komunikasi (Ikom) atau sering disebut labor yang belum dapat difungsikan. Selain itu ada juga video yang dibuat pukul 1 hingga 3 subuh. “Kami buat video yang berisi sindiran, ibarat rumah yang tidak berpenghuni,” jelas Anggara selaku Bupati Himpunan Mahasiswa Ilmu Komunikasi (Himakom). Ia katakan mereka buat video dengan suasana gelap yang menggambarkan tidak adanya listrik.

Anggara juga sampaikan keluhan mahasiswa terkait labor Ikom. Ia selalu dengar keluhan dari mahasiswa, terutama angkatan 2013 dan 2014. Sebab mahalnya biaya kuliah atau berlakunya Uang Kuliah Tunggal (UKT). Mereka merasa dicurangi, harusnya fasilitas tidak masalah. “Dalam waktu dekat ini kami akan adakan coffee break, bahas masalah labor Ikom,’’ tegas Anggara saat dijumpai di gedung B Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP).

Rusmadi selaku Ketua Jurusan Ikom beri dukungan terhadap Mahasiswa Ikom. “Silahkan buat video yang berisi kritikan,” jelas Rusma di saat diwawancara di ruanganya. Ia katakan agar semua orang tahu bahwa kita sudah sangat lama berharap pada labor. Rusmadi ucapkan terimakasih pada pimpinan karena telah membangun labor yang indah, tapi listrik belum ada hingga belum bisa difungsikan. Masalah listrik sudah dikonfirmasi dari pihak fakultas ke universitas dan Perusahaan Listrik Negara (PLN). “Hasilnya mereka belum bisa memasukkan listrik,’’ terangnya, Rabu (1/10) lalu.

Ekki Gaddafi selaku Kepala Bagian Umum, Hukum dan Tatalaksana dan Perlengkapan Universitas Riau ( Kabag UHTP UR) sampaikan bahwa PLN belum sanggup memasukkan daya listrik yang dibutuhkan labor Ikom. “Distop dulu karena daya yang banyak,’’ ungkapnya. PT PLN Persero beri surat balasan, bahwa PLN wilayah Sumatra beri penangguhan sementara terhadap proses penambahan daya dan penyambungan baru bagi pelanggan dengan daya diatas 53 kilo volt ampere.

“Apabila tidak ada perubahan, kami akan langsung minta pada pimpinan untuk turun tangan,” jelas Rusmadi. Kami akan perjuangkan itu semua, tegasnya. Karena mahasiswa harus diberi yang terbaik. Anggara sampaikan kekesalannya saat ini belum dapat titik terang. “Mereka akhir-akhir ini adakan rapat bahas laboratorium, tapi kami belum tahu apa hasil rapatnya,’’ ujar Anggara dengan nada kesal. “Mengenai rapat kami lebih suka menamakannya evaluasi,” ujar Rusmadi. Dengan evaluasi kami harap dekan yang baru tanggap selesaikan masalah labor. Supaya tidak jadi rumah hantu.

Tanggapi masalah ini, Ekki ingin Mahasiswa Ikom lebih cerdas lagi. “Kalau hanya listrik, silahkan disalurkan dari laboratorium Mahasiswa Pariwisata, tepat disebelahnya,” ungkapnya.

“Kami dukung agar pihak fakultas cepat tanggap,” ujar Putra sebagai Gubernur Mahasiswa FISIP UR. Ia juga jelaskan, kalau labor Ikom sudah siap digunakan maka mahasiswanya bisa beraktifitas disana. #Wilingga