Nama Ego Prayogo-Brian Bimasanda keluar sebagai pemenang pemilihan raya Universitas Riau (Pemira Unri). Pengumuman hasil pemungutan suara berlangsung di Sekretariat Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) pukul 4 sore, Senin (2/12). Pasangan calon urut 01 ini mendapatkan 51,3 persen dari total 4058 suara yang masuk.
Ketua Umum Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM) Izhaq Ramadoni membacakan hasil pemungutan suara. Paslon 01 Ego-Brian mengantongi 2082 suara dan Rivaldo-Syed paslon 01 mendapatkan 1976 suara.
Hasil pemilihan Pemira dilansir pemira.unri.ac.id, paslon Ego-Brian hanya unggul di tiga fakultas. Seperti Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) dengan total 669 suara. Lalu di Fakultas Pertanian sebanyak 376 suara. Serta di Fakultas Kedokteran 129 pemilih.
Sebanyak 4058 suara masuk dari 36.927 Daftar Pemilih Tetap (DPT) se-Unri. Berarti hanya 10,99 persen mahasiswa Unri yang memilih saat pemungutan suara. Fakultas Hukum menjadi pemilih terendah tahun ini, hanya 110 pemilih dari 1185 total DPT.
Baca juga: Pemira Unri di FH Sepi Peminat
“Banyak kami ucapan terima kasih kepada mahasiswa Universitas Riau telah percaya kami sampai saat ini, terima kasih kepada tim sukses, koalisi, dan kawan-kawan mahasiswa Universitas Riau,” ujar Ego Prayogo.
Wakilnya Brian pun mengungkapkan rasa senang sekaligus sedih, menurutnya ini merupakan tanggung jawab dan amanah yang harus mereka emban. “Tentunya kami berharap BEM [Badan Eksekutif Mahasiswa] dapat sesuai dengan visi dan misi. Dapat dijalankan tanpa adanya perpecahan antar fakultas yang ada di Unri dan tetap bersatu,” tambahnya.
Selama berlangsungnya pemira tak lepas dari kendala seperti ketimpangan dan keberpihakan. Namun mereka lebih fokus pada agendanya dan tetap optimis sampai sekarang, tambah Ego.
Semetara itu, paslon urut 02 Rivaldo-Syed merasa bangga karena telah berjuang dan memberikan yang terbaik. “Kita menerima hasil ini, tentu kita pengen pemimpin ini bisa membawa Unri lebih baik lagi,” ujar Muhammad Rivaldo.
Selama pemungutan suara, laman pemira.unri.ac.id sempat mengalami gangguan jaringan mulai pukul 12 siang. Pendiri Komunitas Studi Linux (KSL) menjelaskan penyebabnya ialah ada pergantian Power Optical Network Terminal (ONT) akibat kendala listrik.
Baca juga: Situs Pemungutan Suara Alami Gangguan, KSL: Murni Masalah Teknis
Ketua Pelaksana Pemira Arruhul Jadid mengatakan kendala gangguan jaringan menyebabkan pemungutan diperpanjang 36 menit dari jadwal. Selama jaringan bermasalah, ketegangan muncul di beberapa fakultas.
“Itu biasa terjadi karena memang rusuh. Kalau rusuh itu ada kontak fisik,” ujar Jadid. Di beberapa fakultas sempat panas seperti di Fakultas Pertanian dan FKIP.
Ketua Panitia Pengawas Zaky Ramadhan mengatakan massa sempat panas saat alami gangguan jaringan. “Tetapi sudah diredam dan kedua tim sukses dari masing-masing calon sudah mendapatkan penjelasan dari SC [Steering Committee] dan panitia pemira sendiri,” terangnya.
Zaky berharap paslon Ego-Brian dapat amanah dalam mengemban tugas. Serta semoga banyak mahasiswa Unri yang berminat gabung dalam BEM dan menjadi lebih baik daripada sebelumnya.
TPS Faperta Panas dan Sempit
Pun keluhan mencuat dari pembagian lokasi TPS di Fakultas Pertanian yang berada di depan Sekretariat BEM Fakultas Pertanian. Mahasiswi Jurusan Agribisnis Tri Suci mengeluh lokasi pemungutan suara tersebut.
“Ruangannya terlalu panas dan sempit. Untuk antrian saya sendiri tidak terlalu lama menunggu,” ujarnya. Dia berharap Pemira selanjutnya panitia bisa memindahkan lokasi TPS ke ruangan terbuka atau ruangan dengan pendingin udara.
Perihal keluhan tersebut, Jadid menyatakan panitia telah berupaya semaksimal mungkin untuk mencari tempat yang kondusif. “Letak TPS itu tentu tempat yang mudah dilihat dan mudah aksesnya yang berarti kalau memang ingin tempatnya ber-AC dan lain-lain fasilitas Unri dulu yang diperbaiki,” jawab Ketua Pemira itu.
“Pemilihan TPS itu sendiri pembahasan dari kami dan juga masukan dari beberapa kelembagaan seperti BEM dan DPM,” tambahnya.
Penulis: Farziq Surya, Nazhifah Novendra Putri, M. Rafli Maulana, M. Rizki Fadhillah
Editor: Najha Nabilla