Koalisi Tolak Patriarki Gelar Bedah Film Peringati 16 HAKTP

Koalisi Tolak Patriarki Gelar Bedah Film Peringati 16 HAKTP/Dok. Pribadi

Sahabat Puan Riau bersama Koalisi Seruan Tolak Patriarki taja kegiatan peringatan 16 Hari Anti Kekerasan Terhadap Perempuan (HAKTP) di Kantor Lembaga Pemberdayaan Ekonomi dan Sosial (LPESM) Pekanbaru, Sabtu (7/12). Diskusi dan nonton bareng ini menampilkan film dokumenter pendek berjudul Jalan Masih Panjang.

Film hasil kolaborasi Lembaga Berbadan Hukum Asosiasi Perempuan Indonesia untuk Keadilan (LBH APIK) Jakarta dengan Watchdog Documentary. Dokumenter ini mengangkat kisah nyata tiga perempuan penyintas kekerasan seksual. Salah satunya adalah Pelangi (nama samaran), seorang ibu rumah tangga yang menjadi korban pelecehan oleh empat petugas di Ruangan Genset Halte Harmoni, Jakarta Pusat.

Kisah lainnya adalah Matahari, bukan nama yang sebenarnya. Seorang perempuan disabilitas yang terlecehkan gurunya di Sekolah Luar Biasa (SLB). Berkat dukungan paralegal Isma Gunawan, yang aktif membantu korban kekerasan seksual, pelaku mendapatkan vonis sembilan tahun penjara. Film ini menyoroti cara kekerasan seksual dapat menghancurkan kondisi fisik dan mental korban. Sekaligus menampilkan perjuangan mereka untuk bangkit dan mendapatkan perlindungan hukum yang layak.

Setelah pemutaran film, sesi diskusi mengungkap fakta memprihatinkan lainnya terkait kekerasan seksual. Salah satu peserta laki-laki menceritakan pengalaman pelecehan seksual dari pria dewasa. 

Mereka sepakat bahwa pelecehan seksual tak hanya terjadi karena gender dan payung  hukum atau lembaga. Setiap kalangan juga harus peka dan menyuarakan kasus kekerasan seksual.

“Banyak sekali kasus kekerasan seksual pada orang terdekat kita, sebagai manusia yang punya konsen kita punya porsi tanggung jawab untuk membantu,” ujar Sahabat Puan Woro Supartinah.

Koalisi ini menegaskan pentingnya kesadaran adanya relasi kuasa dan batasan profesional. Terkhusus di lingkungan kampus yang rentan akan kekerasan seksual. “Saya harap semakin besar koalisi, semakin besar gerakan, dan semakin besar kontribusi kita,” tutup Woro.

Penulis : M. Rizki Fadillah
Editor : Nazhifah Novenda