Endgame Goes to Campus Bahas Solusi untuk Pendidikan Indonesia

Endgame Goes to Campus

Endgame menggelar acara Endgame Goes to Campus bertajuk Ranting Pengetahuan di Ruang Aula Siak Sri Indrapura Lantai 4, Rektorat Universitas Riau (Unri), Senin (13/01). Acara ini merupakan kolaborasi antara Endgame, Tanoto Foundation, dan Pemimpin.id, dengan tujuan mencari solusi nyata bagi permasalahan pendidikan di Indonesia.

Fokus utama dalam kegiatan ini adalah tujuh aspek penting. Seperti eksklusivitas pendidikan, kompetensi guru dan dosen, dan kurikulum yang relevan. Lalu ekosistem pembelajaran, digitalisasi, peran perguruan tinggi dalam membentuk kepemimpinan, serta keterlibatan orang tua dan masyarakat.

Kegiatan ini dihadiri oleh sekitar 367 peserta. Dengan pembukaan oleh Master of Ceremony (MC) dan sambutan dari Head of Impact Tanoto Foundation Lia Toriana.

Acara ini berawal dari kegelisahan tahun 2023, bersama beberapa kolaborator, dan penggerak pendidikan menemukan bahwa rasio jumlah peneliti di Indonesia per 2018, data dari Institute for Statistics UNESCO menyebutkan hanya 216 orang per satu juta penduduk di Indonesia,” ucap Lia.

Ia jelaskan maksud dari acara tersebut diadakan agar iklim penelitian dan pengetahuan berbasis bukti kedepannya dapat digunakan untuk kebijakan pendidikan yang mensejahterakan masyarakat. “Tidak hanya melahirkan insan berpengetahuan namun juga melahirkan insan yang memiliki nilai kemanusiaan,” ucapnya. Endgame Goes to Campus dibuka secara resmi oleh Lia Toriana.

Wakil Rektor I Unri Mexsasai Indra, dalam sambutannya menegaskan pentingnya riset sebagai landasan kebijakan pendidikan. Ia juga menyampaikan bahwa Universitas Riau mendorong mahasiswa untuk mendapatkan pengalaman luar kampus melalui magang, pertukaran mahasiswa, dan program lainnya.

“Kegiatan Endgame Goes to Campus ini sangat positif dengan menghadirkan narasumber hebat yang diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi kita semua,” ujarnya.

Monolog dari Asti Kumala Putri menjadi salah satu sesi menarik. Asti membahas pentingnya mengintegrasikan inkubator bisnis dan venture capital dalam pendidikan tinggi untuk mendorong kewirausahaan inovatif. “Jika pendidikan adalah ranting yang kokoh, apakah ranting itu benar-benar mampu menghubungkan akar ilmu di kampus dengan kemajuan di industri?” Tanyanya.

Inti acara adalah sesi Lyceum yang menghadirkan diskusi dari Gita Wirjawan dan Bagus Muljadi. Dalam sesi ini, Bagus menganalogikan pendidikan sebagai ranting pohon yang berakar pada identitas dan berfungsi menghubungkan berbagai elemen masyarakat. “Jika akar, batang, dan ranting dikelola dengan baik, sistem pendidikan dapat menjadi robust,” tambah Gita.

Sesi Ini berlangsung selama 90 menit, diakhiri dengan sesi tanya jawab bersama beberapa peserta terpilih.

Penulis: Aisyah Yulfitri
Editor: Nazhifah Novenda