Gerakan Indonesia menulis 2015 yang ditaja oleh Balai Bahasa Provinsi Riau resmi ditutup, Minggu (12/4). Kegiatan berlangsung tiga hari di Aula Balai Bahasa Provinsi Riau.

Sebelum acara ditutup, diadakan diskusi terkait kesepakatan bersama bentuk forum yang menjadi wadah demi menyatukan komunitas sastra di Riau. Ada beberapa kesepakatan yang disetujui oleh seluruh peserta, pemateri, dan didukung oleh Drs. Agus Sri Danardana selaku Ketua Balai Bahasa Provinsi Riau. Dan forum diberi nama Gerakan Komunitas Sastra Riau (GMSR).

Selanjutnya sepakati pertemuan forum satu bulan sekali, tiap peserta yang belum gabung dengan komunitas, diminta untuk segera bergabung. Bentuk struktur tim yang diambil dari perwakilan setiap komunitas, menunjuk satu ketua tim agar mudah dihubungi.

Pelatihan ditutup dengan doa yang dipimpin oleh Raja Inal. Dan dilanjutkan dengan foto bersama peserta, pemateri, dan panitia. Setiap peserta diberikan sertifikat dan uang pembinaan.

Agus Sri Danardana katakan sudah lama menginginkan balai bahasa bisa menjadi rumah kedua, ketiga, dan seterusnya bagi sastrawan Riau. Ia berharap dengan dibentuknya GMSR kita bisa berikan sesuatu, dan semoga semua ini tidak hanya janji bersama, tetapi diaplikasikan.

Boy Riza Utama Ketua terpilih dari Komunitas Paragraf katakan semoga kedepannya akan lahir penulis muda dari gerakan sastra ini. Sebab gerakan kepenulisan semacam ini sangat dibutuhkan untuk membangkitkan kembali semangat menulis dikalangan muda. “Sebagai upaya menjaga tradisi literasi Riau yang sangat besar sejarahnya,” ujarnya. (*14)